Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRESIDEN Filipina terpilih Ferdinand Marcos Junior (Jr) mengatakan akan menegakkan ketentuan internasional atas Laut China Selatan (LCS).
Beberapa wilayah perairan Filipina di Laut China Selatan telah diklaim Tiongkok. ;'Negeri Tirai Bambu' juga bersengketa wilayah dengan negara ASEAN lainnya seperti Brunei, Malaysia, dan Vietnam.
Beijing telah mengabaikan keputusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag, Belanda yang menyatakan klaim historisnya tidak berdasar.
Sebelumnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte lebih mengutamakan hubungan diplomasi dengan Tiongkok dari pada menuntaskan sengketa wilayah perairan dengan Tiongkok.
Berbeda dengan Duterte, Marcos Jer menegaskan dirinya tidak akan "membiarkan satu milimeter pun hak pesisir maritim kita diinjak-injak."
Baca juga: Filipina akan Tegas ke Tiongkok Soal Laut China Selatan
"Kami memiliki keputusan yang sangat penting yang menguntungkan kami dan kami akan menggunakannya untuk terus menegaskan hak teritorial kami. Ini bukan klaim. Ini sudah menjadi hak teritorial kami," ucap Marcos.
Klaim yang disengketakan di LCS
Marcos Jr mengatakan Filipina memegang penuh keputusan pengadilan arbitrase tersebut sebagai landasan penolakan atas klaim Tiongkok.
"Kami berbicara tentang Tiongkok. Kami berbicara dengan Tiongkok secara konsisten dengan suara yang tegas," katanya.
Namun dia menambahkan "kita tidak bisa berperang dengan mereka. Itu hal terakhir yang kita butuhkan saat ini."
Marcos, yang populer dikenal sebagai Bongbong, mendapatkan lebih dari setengah suara dalam pemilihan 9 Mei untuk memenangi kursi kepresidenan dengan selisih yang lebar dan mengakhiri comeback yang luar biasa dalam karir politik keluarganya.
Ayahnya, Ferdinand Marcos, memerintah Filipina selama 20 tahun dengan diakhiri citra penuh dengan budaya korupsi yang meluas dan pelanggaran hak asasi manusia sebelum dia digulingkan pada 1986. Marcos Jr secara resmi menjabat pada 30 Juni.
Dia dan pasangannya Sara Duterte, yang juga memenangkan pemilihan wakil presiden dengan telak, telah menganut kebijakan utama dari Duterte yang lebih tua. Tetapi Marcos mengisyaratkan kebijakan luar negeri yang berbeda dari Duterte.
Marcos mengindikasikan dia akan berusaha untuk mencapai keseimbangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, yang berlomba-lomba untuk memiliki hubungan terdekat dengan pemerintahannya.
"Kami adalah pemain kecil di antara raksasa yang sangat besar dalam geopolitik. Kami harus menempuh jalan kami sendiri," kata Marcos.
"Saya tidak menganut pemikiran lama perang dingin di mana kami memiliki lingkup pengaruh di mana Anda berada di bawah Uni Soviet atau Anda berada di bawah Amerika Serikat," katanya.
"Saya pikir kita harus menemukan kebijakan luar negeri yang independen di mana kita berteman dengan semua orang. Ini satu-satunya cara," ujar Marcos.
AS memiliki hubungan yang kompleks dengan Filipina dan keluarga Marcos. Setelah memerintah Filipina ayah Marcos Jr pergi ke pengasingan di Hawaii usai menghadapi protes massa yang disokong Washington pada 1986.
Ketika ketegangan regional tetap tinggi, Washington ingin mempertahankan aliansi keamanannya dengan Manila yang mencakup perjanjian pertahanan bersama dan izin bagi militernya untuk menyimpan peralatan dan pasokan pertahanan di beberapa pangkalan.
LCS menjadi hambatan utama dalam hubungan Manila dengan Beijing yang perlu diselesaikan, kata Chester Cabalza dari lembaga pemikir International Development and Security Cooperation yang berbasis di Manila.
"Jika tidak ada langkah yang datang dari Marcos Jr dan (Presiden Tiongkok) Xi Jinping, Beijing akan lebih unggul dalam hal hubungan strategis kami dengan Tiongkok," katanya. (France24/Cah/OL-09)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Junior menyatakan tekad negaranya mempertahankan wilayah dari klaim asing.
Presiden AS Joe Biden akan menggelar pertemuan tiga arah dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan PM Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih pada 11 April.
Ferdinand Marcos atau Bongbong mengatakan kepada parlemen Australia bahwa negaranya tidak akan menyerahkan kedaulatan kepada Tiongkok
Pertemuan itu bagian dari peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Filipina.
Hasil pertemuan itu diantaranya memperkuat komitmen kerjasama Grup PSN dengan WIT serta memperkuat dukungan Grup PSN kepada Pemerintah Filipina untuk pembangunan infrastruktur satelit
Filipina khawatir akan terjebak di tengah negara-negara adidaya.
Paket bantuan luar negeri AS senilai $95 miliar, termasuk $60 miliar untuk Ukraina, berhasil melewati pemungutan suara prosedural kunci pada Minggu.
Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, mengumumkan kesepakatan AS untuk menjaga pintu perlintasan batas tetap terbuka secara legal.
Dalam cooling system itu, Polsek SKP menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada buruh dan masyarakat di sepanjang aliran sungai wilayah hukum Polsek SKP.
Ratusan BBM yang akan diselundupkan ke perbatasan Timor Leste berhasil digagalkan TNI.
Tiongkok dan Myanmar membahas perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan, setelah dilaporkan ada pengungsian usai bentrok antar kelompok.
Sebanyak tujuh orang, termasuk penjaga perbatasan Mesir terluka akibat pecahan peluru dari tank Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved