Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Rusia-Tiongkok Tolak Tuduhan Oportunis Terkait Vaksin Covid-19

Nur Aivanni
23/3/2021 18:38
Rusia-Tiongkok Tolak Tuduhan Oportunis Terkait Vaksin Covid-19
Seorang petugas kesehatan Palestina menunjukkan sekotak vaksin covid-19 Rusia Sputnik V di Kota Gaza, Senin (22/3).(AFP/Mohammed Abed.)

RUSIA dan Tiongkok, pada Selasa (23/3), menolak tuduhan bahwa mereka berusaha menggunakan vaksin virus korona untuk memproyeksikan pengaruh mereka di seluruh dunia.

Saat berbicara kepada wartawan setelah melakukan pembicaraan dengan mitranya dari Tiongkok Wang Yi, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa kedua negara dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan daripada kepentingan geopolitik.

"Rusia dan Tiongkok telah menjadi contoh untuk keterbukaan, kerja sama, dan saling membantu," kata Lavrov di kota Guilin di Tiongkok selatan dalam pernyataan yang dirilis oleh kementeriannya.

Dalam menangani pandemi virus korona, katanya, penting untuk dipandu oleh kemanusiaan dan kepentingan untuk menyelamatkan nyawa daripada pertimbangan geopolitik dan pendekatan komersial.

"Setiap orang, termasuk mitra Barat kami, yang mencoba membuat Rusia dan Tiongkok terlihat seperti semacam oportunis di bidang yang disebut diplomasi vaksin harus benar-benar mengingat itu," tambah Lavrov.

Wang mengatakan hal salah jika mengatakan Tiongkok sedang merencanakan untuk melakukan semacam diplomasi vaksin dengan menuduh beberapa negara egois menimbun vaksin secara massal.

"Niat kami sejak awal yakni agar lebih banyak orang menerima vaksin secepatnya," katanya. "Bagi Tiongkok dan Rusia, pilihan kami bukanlah untuk menguntungkan diri kami sendiri, melainkan untuk membantu seluruh dunia," katanya.

Tiongkok, tempat asal virus korona, telah memasok beberapa negara dengan vaksin, terkadang diberikan secara gratis. Sementara, Rusia dengan bangga mendistribusikan vaksin Sputnik V.

Kritikus di Barat menuduh kedua kekuatan tersebut menggunakan vaksin untuk memperluas pengaruh global mereka. Moskow dan Beijing mengatakan negara-negara Barat membeli dan menimbun vaksin sering kali merugikan negara-negara miskin. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya