Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEORANG pria tunawisma, Senin (14/12), divonis tujuh tahun penjara karena menyerang seorang muazin di sebuah masjid di London, Inggris, menggunakan pisau.
Daniel Horton, 30, menusuk Raafat Maglad, muazin berusia 70 tahun di Masjid Pusat London yang berada di Taman Regent, Februari lalu.
Horton mengaku bersalah atas dakwaan melakukan penyerangan yang menyebabkan luka dan kepemilikan senjata tajam.
Baca juga: Jaksa Agung AS William Barr Mengundurkan Diri
Saksi mata mendeskripsikan bagaimana Horton berjalan perlahan ke belakang Maglad sebelum menusuknya dan menyebabkan sejumlah luka termasuk sebuah luka sepanjang 1,5 centimeter di lehernya.
Maglad kembali bertugas 24 jam setelah insiden itu. Namun, jaksa Benn Maguire mengatakan kepada hakim Deborah Taylor di Pengadilan Southwark bahwa serangan itu membawa pengaruh berkelanjutan bagi Maglad.
"Dia kini tidak percaya diri berdiri di depan ruang salat dengan jemaat berada di belakangnya karena takut ada yang menyerangnya," ujar Maguire.
Maglad juga mengalami kerusakan syaraf, insomnia, dan mengalami gangguan suara.
Polisi yang menyelidiki insiden itu, Daniel Jones, menyebut serangan itu brutal.
Namun, penyebab serangan itu telah misterius dengan Horton mengaku serangan itu tidak termotivasi oleh rasisme atau SARA. Dia juga mengaku tidak berniat membunuh Maglad.
Horton, yang kala itu tunawisma, telah mengunjungi masjid itu selama beberapa tahun sebelumnya. (AFP/OL-1)
Sebanyak 22 polisi terluka dalam kerusuhan yang terjadi di Southport, hanya beberapa jam setelah sebuah peringatan untuk mengenang korban penyerangan pisau yang menewaskan tiga anak.
Taylor Swift terkejut mendalam setelah serangan pisau di acara tari bertema musiknya di Southport, Inggris, menewaskan tiga anak dan melukai delapan lainnya.
Protes sayap kanan di Southport berubah menjadi kekerasan setelah serangan pisau pada Senin yang menewaskan tiga anak.
Satu lagi anak tewas akibat serangan pisau di Southport, Inggris, membuat total 3 anak dan melukai 8 lainnya.
Pada sebuah acara bertema Taylor Swift di Southport, dua anak tewas dan sembilan lainnya terluka, enam di antaranya dalam kondisi kritis, akibat serangan pisau yang mengerikan.
Awal mula peristiwa itu terjadi pada Senin (22/7) sekira pukul 02.30 WIB, keduanya sempat terlibat cekcok sampai akhirnya korban ditusuk dengan menggunakan pisau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved