Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CAPAIAN kerja sama ekonomi Indonesia dengan Ethiopia yang berjalan sekarang belum menunjukkan potensi yang sesungguhnya. Masih sangat besar peluang kerja sama kedua negara yang belum digali dan dimanfaatkan.
Hal itu dikatakan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, pada pembukaan Indonesia-Ethiopia, Optimizing Trade Opportunity, 1st Business and Trade Meeting 2020, yang dilakukan secara visual, Kamis (26/11) waktu setempat.
Musababnya, kata Al Busyra, karena konektivitas dan pengetahuan pelaku ekonomi kedua negara tentang potensi tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu, saling berbagai informasi antara perusahaan dan pelaku ekonomi kedua negara sangat penting dan dibutuhkan.
Baca juga: Dubes RI untuk Belanda Serahkan Surat Kepercayaan
Dalam sebuah keterangan tertulis disebutkan, acara tersebut diselenggarakan Indonesia Trade, Tourism and Investment Club (ITTIC) yang dipimpin Tito Loho, bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI di Addis Ababa dan Kedutaan Besar Ethiopia di Jakarta.
Hadir sebagai pembicara antara lain Permanent Secretary Kementerian Luar Negeri Ethioipia Duta Besar Dewano Kedir, Dirjen Promosi Perdagangan dan Pariwisata Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri Ethiopia Lealem Tilahun, Duta Besar Ethiopia untuk Jakarta Admasu Tsegaye, dan pengusaha terkemuka kedua negara.
Pembicara dari perusahaan Indonesia antara lain dari PT Bio Farma, PT Kalbe Farma, PT Kimia Farma, Sido Muncul Tbk, PT Mensa, dan PT Sarandi Karya Nugraha. Sementara pembicara dari Ethiopia berasal dari perusahaan produk kulit, bunga, madu dan biji-bijian.
“Saya yakin, acara yang diikuti sekitar 200 orang itu sangat bermanfaat bagi pengusaha kedua negara dan akan segera kita tindak lanjut dengan pertemuan-pertemuan teknis antarpengusaha sesuai dengan bidang bisnis masing-masing,” pungkas Al Busyra Basnur. (OL-1)
BERDASARKAN indikator Food Sustainability Index (FSI), Ethiopia memiliki skor yang baik di salah satu indikator, yakni pertanian berkelanjutan.
Kementerian dalam negeri Kenya mengungkapkan korban jiwa akibat banjir meningkat dua kali lipat menjadi 120 orang.
Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino mengatakan kegiatan Indonesia-Ethiopia Youth Forum diharapkan bisa meningkatkan kerja sama antara pemuda Indonesia dengan Ethiopia.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar konferensi mengumpulkan dana untuk mencegah kelaparan di Tanduk Afrika. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari target PBB.
Pada 2022, sekitar 258 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi di 58 negara atau wilayah, naik dari 193 juta di 53 negara pada tahun sebelumnya.
PBB Minta Bantuan Internasional untuk Somalia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved