Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Raja Salman Pecat Dua Pangeran karena Korupsi

Haufan Hasyim Salengke
01/9/2020 13:40
Raja Salman Pecat Dua Pangeran karena Korupsi
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz(AFP/BANDAR AL-JALOUD)

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memecat dua bangsawan dan menyerahkan keduanya bersama dengan empat perwira militer lainnya ke penyelidikan korupsi di Kementerian Pertahanan. Langkah itu terungkap dalam sebuah dekrit kerajaan yang dikeluarkan, Selasa (1/9) pagi, dan diberitakan oleh media pemerintah.

Pengumuman tersebut menandai tindakan keras terbaru pemerintah terhadap hal yang menurut para pejabat adalah korupsi endemik di kerajaan.

Dalam keputusan disebutkan Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al Saud akan dicopot sebagai komandan pasukan gabungan dalam pertempuran koalisi pimpinan Saudi di Yaman. Begitu juga dengan putranya, Pangeran Abdulaziz bin Fahd. Dia diberhentikan dari jabatannya sebagai wakil gubernur wilayah Al Jouf.

"Keputusan itu didasarkan pada surat perintah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) kepada komite antikorupsi untuk menyelidiki transaksi keuangan yang mencurigakan di Kementerian Pertahanan," bunyi keputusan tersebut.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh SPA, Yousef bin Rakan bin Hindi Al Otaibi, Mohammed bin Abdulkarim bin Mohammad Al Hassan, Faisal bin Abdulrahman bin Mohammed Al Ajlan, dan Mohammed bin Ali bin Mohammed Al Khalifah dirujuk ke penyelidikan.

Otoritas Kontrol dan Anti-Korupsi (Nazaha) harus menyelesaikan prosedur investigasi dengan semua pejabat militer dan sipil yang relevan. Lalu, mereka harus mengambil tindakan hukum yang diperlukan terhadap mereka dan menyerahkan hasilnya.

Baca juga: Masuk Semester Baru, Sekolah di Inggris Dibuka Kembali

MBS, pangeran muda dan penguasa de facto, telah menjadikan pemberantasan korupsi sebagai pilar reformasinya.

Pada Maret, pihak berwenang menangkap hampir 300 pejabat pemerintah, termasuk militer dan petugas keamanan atas tuduhan penyuapan dan eksploitasi jabatan publik.

Sebelum menjadi komandan pasukan gabungan dalam koalisi, Pangeran Fahd adalah komandan Angkatan Darat Kerajaan Saudi, unit pasukan terjun payung, dan pasukan khusus, menurut harian Saudi Arab News. Ayahnya adalah mantan wakil menteri pertahanan.

Dekrit itu mengatakan putra mahkota menunjuk Letnan Jenderal Mutlaq bin Salem bin Mutlaq Al Azima untuk menggantikan Pangeran Fahd.

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 melawan pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran yang menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari kekuasaan di Sanaa. (Khaleej Times/Al Jazeera/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya