Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DPR Amerika Serikat (AS), Rabu (22/7), sepakat untuk membersihkan Capitol Hill dari patung orang-orang yang menjabat di era konfederasi atau perang bersaudara AS pada abad ke-19.
Meski keputusan itu disepakati di DPR, tempat Partai Demokrat menjadi mayoritas, keputusan itu masuh butuh persetujuan Senat yang dikuasai Partai Republik.
Presiden AS Donald Trump yang menolak menyingkirkan patung-patung bersejarah juga harus menandatangani RUU itu agar aturan itu bisa menjadi Undang-Undang.
Baca juga: Pegawai Pemerintah AS Dilarang Main TikTok
RUU itu memerintahkan Capitol Hill, tempat gedung Kongres AS berada, dibersihkan dari patung-patung orang-orang yang secara sukarela bekerja untuk Konfederasi.
Di era Perang Saudara 1861-65, sejumlah negara bagian di wilayah selatan AS memberontak dan mendirikan republik independen agar bisa tetap memelihara budak.
Aktivis dan banyak warga Afrika Amerika memandang bendera Konfederasi dan patung serta tugu Konfederasi sebagai simbol rasisme. Namun, warga kulit putih, terutama warga di wilayah selatan memandang hal itu sebagai simbol sejarah. (AFP/OL-1)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved