Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RIBUAN pekerja Amerika Serikat (AS), Senin (20/7), meninggalkan tempat kerja mereka untuk ambil bagian dalam aksi mogok yang merupakan solidaritas bagi gerakan Black Lives Matter dan kelompok minoritas lain yang mengalami rasisme.
Gerakan Strike for Black Lives diikuti oleh pekerja dari berbagai industri yang meninggalkan pekerjaan mereka untuk bergabung dalam aksi mogok menuntut diakhirinya rasisme sistemis.
Media massa AS melaporkan bahwa puluhan ribu orang dari lebih 200 kota di AS ambil bagian dalam aksi mogok itu.
Meski penyelenggara aksi tidak memiliki angka pasti peserta aksi itu, mereka mengatakan sekitar 1.500 pekerja kebersihan melakukan aksi mogok di San Francisco dan sekitar 6 ribu perawat dari 85 rumah jompo di New York, New Jersey, dan Connecticut ambil bagian dalam aksi itu.
Baca juga: Trump Ancam Kirim Petugas Keamanan ke Banyak Kota
Di New York, sekitar 100 orang melakukana aksi di depan Trump International Hotel menutut disahkannya RUU Heroes yang akan memberikan bantuan finansial bagi rumah tangga yang terpengaruh pandemi covid-19.
RUU itu disahkan DPR AS pada Mei lalu namun kemudian diblok oleh Senat yang dikuasai Partai Republik.
Di antara mereka yang melakukan aksi di New York adalah perawat, penjaga pintu, dan petugas kebersihan--pekerja yang dianggap sebagai pekerja esensial sehingga harus bekerja di tengah pandemi covid-19.
Warga Afrika Amerika dan Hispanis meninggal dalam jumlah besar akibat pandemi covid-19 di New York yang telah menewaskan lebih dari 22 ribu orang. (AFP/OL-1)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved