Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PATUNG Theodore Roosevelt di American Museum of Natural History, New York, menuai protes karena melambangkan kolonialisme dan rasisme. Otoritas setempat pun berencana memindahkan patung tersebut.
Patung itu diresmikan pada 1940 dan menempati area taman di luar pintu masuk Central Park West Museum. Monumen yang menampilkan sosok Roosevelt di atas kuda, dengan pria asli Amerika dan pria asal Afrika di sisinya.
Baca juga: Parlemen New York Cabut Aturan Kerahasiaan Disiplin Polisi
"American Museum of Natural History meminta untuk memindahkan patung Theodore Roosevelt. Karena secara eksplisit menggambarkan orang kulit hitam dan penduduk asli kelompok yang diperhamba dan secara ras lebih rendah," uajr Wali Kota New York, Bill de Blasio, dalam sebuah pernyataan.
"Pemerintah kota mendukung permintaan museum. Ini adalah keputusan yang tepat dan waktu yang tepat untuk menyingkirkan patung bermasalah ini," pungkas Blasio.
Melalui pernyataan yang diunggah dalam situs resmi, pihak museum menyebut patung itu sudah lama menjadi kontroversi. Sebab, komposisi hierarkis yang menempatkan satu sosok menunggang kuda dan dua orang lainnya berjalan di samping.
Baca juga: Merkel: Bukan Hanya AS, Rasisme Juga Terjadi di Jerman
“Banyak dari kita menemukan penggambaran tokoh asli Amerika dan Afrika, serta menempatkan mereka di monumen rasis,” bunyi pernyataan pihak museum. Komisi kota diketahui sudah membahas rencana pemindahan patung pada 2017-2018. Namun, pembahasan itu tidak mencapai konsensus.
Roosevelt menjabat sebagai Gubernur New York, sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-26. Dalam pernyataan kepada New York Times, salah satu keturunan Roosevelt setuju dengan keputusan pemindahan monumen tersebut. Sampai saat ini, belum diketahui jadwal pemindahan patung dan lokasi yang dituju.(ABCNews/OL-11)
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Para pemain timnas Argentina memasuki lapangan dengan sambutan ejekan dan siulan yang dilakukan sebagian besar dari 35.000 penonton yang hadir di stadion.
Skuad Chelsea, saat ini, diisi tujuh pemain Prancis yaitu Axel Sisasi, Benoit Badiashile, Lesley Ugochukwu, Christopher Nkunku, Malo Gusto, Wesley Fofana, dan Malang Sarr.
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Striker Korea Selatan (Korsel) itu melaporkan ejekan rasisme yang diterimanya itu di laga persahabatan di Marbella, Spanyol, Senin (15/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved