Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemerintah Libia Sebut UEA Serang Rumah Sakit

Haufan Hasyim Salengke
09/6/2020 09:38
Pemerintah Libia Sebut UEA Serang Rumah Sakit
Mobil di depan Khadra General Hospital di Tripoli terbakar usai menjadi target milisi Haftar, April lalu(AFP/Mahmud Turkia)

PEMERINTAH Kesepakatan Nasional Libia (GNA) yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (8/6), mengatakan, sebuah pesawat nirawak Uni Emirat Arab (UEA) yang mendukung pasukan pemimpin milisi pemberontak Khalifa Haftar menargetkan sebuah rumah sakit lapangan di selatan Misrata.

Disebutkan, armada tempur UEA yang mendukung penjahat perang Haftar menargetkan rumah sakit lapangan di Desa Abu Grein, 115 kilometer dari kota barat laut.

Militer Libia mengatakan serangan itu menyebabkan kerusakan materi di lapangan dan ambulans di Abugrein.

"Serangan itu terjadi sebagai bagian dari catatan kriminal berkelanjutan milisi Haftar dalam menargetkan tim medis," ujar Militer Libia.

Tentara Libia telah merebut Kota Wadi Wishka dan dua daerah lain di selatan Sirte.

Baca juga:  Libia Diserang Roket, Sejumlah Warga Sipil Tewas

Kampanye militer Haftar didukung oleh Rusia, UEA dan Mesir, sementara GNA menerima dukungan militer dari Turki.

Dalam beberapa pekan terakhir, Haftar kalah dalam serangkaian pertempuran, karena pemerintah yang diakui PBB terus melakukan serangan balik setelah mengklaim kembali seluruh Tripoli.

Pada Sabtu, tentara GNA melancarkan operasi militer untuk membebaskan kota-kota di Libia timur dan tengah dari tangan milisi Haftar, satu hari setelah merebut kota Tarhuna yang strategis dan dijadikan benteng terakhir Haftar di Libia barat.

Pemerintah Libya yang diakui secara internasional telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April 2019, dengan lebih dari 1.000 tewas dalam kekerasan. (The New Arab/AA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya