Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
FAKTA baru yang menyingkap salah satu periode paling kontroversial dalam sejarah Vatikan segera akan terkuak setelah Vatikan kemarin membuka segel arsip mengenai Paus Pius XII yang dituduh para kritikus sebagai simpatisan Nazi.
Pembukaan arsip itu antara lain dapat membuka alasan mengapa Pius XII tetap diam selama pemusnahan 6 juta orang Yahudi selama peristiwa Holocaust.
Dua ratus peneliti telah meminta akses ke tumpukan dokumen yang tersedia setelah inventarisasi yang membutuhkan lebih dari 14 tahun bagi arsiparis Takhta Suci untuk menyelesaikannya.
Sejarawan agama Jerman yang memenangi penghargaan, Hubert Wolf, akan berada di Roma untuk meneliti arsip itu. Ia didukung dengan enam asisten dan dua tahun pendanaan untuk mulai mengeksplorasi dokumen dari sekretariat pribadi mendiang Paus.
Wolf, seorang spesialis hubungan Pius XII dengan Nazi, ingin sekali menemukan catatan 70 duta besar Vatikan yang menjadi mata dan telinga Paus selama menjadi pemimpin Gereja Katolik antara 1939 hingga kematiannya pada 1958.
Arsip yang dibuka juga mencakup era pasca-Perang Dunia II saat para penulis disensor dan beberapa imam diburu karena dicurigai simpatisan komunis.
Bagian yang hilang
Vatikan pertama kali menerbitkan hal-hal penting yang mencakup Holocaust empat dekade lalu berupa sebuah karya 11 volume yang disusun para Yesuit.
Akan tetapi, beberapa bagian penting masih hilang, termasuk balasan Paus untuk catatan dan surat misalnya, tentang kengerian Nazi.
Kritik terhadap Pius XII menuduhnya tetap diam selama Holocaust dan tidak pernah mengutuk secara terbuka penganiayaan dan genosida orang Yahudi dan lainnya. Adapun para pembelanya mengatakan bahwa Paus diam-diam mendorong biara dan lembaga Katolik lainnya untuk menyelamatkan ribuan orang Yahudi di tempat persembunyian. (AFP/The Guardian/Hym/X-11)
Pada hari ketiga di Indonesia, Kamis (5/7) paus yang berusia 87 tahun ini, akan menghadiri interreligious meeting, pertemuan antara para tokoh agama di Masjid Istiqlal.
Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, pada 3 - 6 September 2024.
Selama ini, Paus Fransiskus selalu memerjuangkan semangat persaudaraan, perdamaian, toleransi, serta menjaga kerukunan antar-umat beragama.
Permintaan agar umat Katolik Indonesia berdoa untuk kesehatan Paus Fransiskus disampaikan Kardinal Suharyo saat menerima kedatangan pengurus PWKI di kediaman Jakarta.
Puluhan ribu umat Katolik akan berkumpul pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan untuk mendengarkan Paus Fransiskus memberikan Misa Paskah dan pemberkatan tradisional
Pada Jumat, Paus Fransiskus secara tiba-tiba mundur dari sebuah upacara penting Paskah, memunculkan kekhawatiran akan kesehatannya yang semakin rapuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved