Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TURKI akan mengirim pasukan ke Libia atas permintaan Tripoli segera bulan depan. Langkah ini berpotensi menyulut konflik negara Afrika utara ini di pusat gesekan regional yang lebih luas dengan Rusia dan sekutu.
Selama berminggu-minggu, Ankara telah mengisyaratkan kemungkinan misi militer di Libia, yang selanjutnya akan memperluas misi pasukan bersenjatanya kurang dari tiga bulan setelah meluncurkan serangan ke Suriah timur laut melawan milisi Kurdi.
Turki telah mengirim pasokan militer ke Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libia--yang diakui dunia internasional-- meskipun ada ketentuan embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa, menurut laporan PBB yang dilihat oleh Reuters.
Presiden Tayyip Erdogan, Kamis (26/12), mengklaim misi militer Ankara atas undangan pemerintah resmi setempat, GNA. GNA yang sedang diserang oleh pasukan Jenderal Khalifa Haftar yang berbasis di Libia timur, yang didukung oleh Rusia, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
"Karena ada undangan (dari Libia) sekarang, kami akan menerimanya," kata Erdogan kepada anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dalam pidatonya. "Kami akan menempatkan RUU tentang pengiriman pasukan ke Libya dalam agenda segera setelah parlemen dibuka."
Rusia telah menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan penyebaran militer Turki ke Libia untuk mendukung GNA. Erdogan mengatakan Turki tidak akan tinggal diam melihat ulah tentara bayaran dari kelompok yang dia sebut Wagner yang terkait dengan Kremlin yang mendukung Haftar.
Baca juga: Presiden Irak Menolak Ditunjuk Jadi Perdana Menteri
"Rusia ada di sana dengan 2.000 Wagner (pejuang)," kata Erdogan, juga merujuk kepada sekitar 5.000 pejuang dari Sudan di Libia. "Apakah pemerintah resmi mengundang mereka? Tidak."
"Mereka semua membantu seorang baron perang (Haftar), sedangkan kami menerima undangan dari pemerintah negara yang sah. Itulah perbedaan kami," tambahnya.
Pasukan loyalis Haftar telah berusaha sejak April untuk mengambil alih Tripoli dari GNA, yang didirikan pada 2016 menyusul kesepakatan yang ditengahi oleh PBB.
Bulan lalu, Ankara menandatangani dua perjanjian terpisah dengan GNA, yang dipimpin oleh Fayez al-Serraj. Satu mengenai kerja sama keamanan dan militer dan satu lagi mengenai batas-batas laut di Mediterania timur.
Pejabat Turki dan Rusia mengadakan pembicaraan di Moskow minggu ini untuk mencari kompromi tentang masalah Libia dan Suriah. Diskusi dilaporkan telah berlangsung jauh lebih lama dari yang diharapkan tiga hari.
Erdogan mengunjungi Tunisia pada Rabu lalu untuk membahas kerja sama untuk kemungkinan gencatan senjata di Libia. Pada Kamis, ia mengatakan Turki dan Tunisia telah setuju untuk mendukung GNA.
Di Suriah, Rusia adalah sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad sementara Turki mendukung pemberontak yang berusaha menggulingkannya selama perang saudara lebih dari delapan tahun. (AFP/Ahram Online/OL-1)
Pada pertemuan "konsultatif" di Tunis, pemimpin dari Tunisia, Aljazair, dan Libia bertemu untuk membahas pembentukan koalisi regional Maghreb yang baru.
IOM menemukan 65 jenazah migran terkubur massal di barat daya Libia. Belum diketahui penyebab kematian para migran dan kewarganegaraannya.
Sebanyak 60 migran asal Libia tewas dalam kecelakaan kapal di Laut Mediterania. Kecelakaan terjadi saat kapal berlayar dari dari Libia menuju Eropa, Kamis (14/3).
Indonesia mengalami kekalahan 1-2 dari Libia pada laga uji coba kedua di Mardan Sport Complex, Antalya, Turki, Jumat (5/1). Pada pertemuan pertama, Selasa (2/1) lalu, Indonesia juga kalah 0-4.
Pada pertandingan melawan Iran di Qatar pada Selasa (9/1) pekan depan yang menjadi uji coba terakhir, pematangan komposisi pemain dan taktik perlu dioptimalkan.
Uji tanding kedua ini menjadi kesempatan skuad Garuda menjawab keraguan setelah pada pertandingan pertama takluk 0-4.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Pelatih Turki Vincenzo Montella mengatakan para pemainnya perlu memanfaatkan kekuatan dukungan suporter saat menghadapi Belanda
PEMIMPIN kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau perkembangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Demiral mencetak dua gol saat Turki menang 2-1 atas Austria dan memastikan tempat di perempat final untuk menghadapi Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved