Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jepang kembali Izinkan Perburuan Paus

AFP/Tes/X-11
02/7/2019 07:00
Jepang kembali Izinkan Perburuan Paus
Seekor paus minke yang ditangkap di pelabuhan di Kushiro, Prefektur Hokkaido.(Kazuhiro NOGI / AFP)

NELAYAN pemburu paus di Jepang, kemarin membawa pulang hasil tangkapan pertama mereka setelah perburuan paus secara komersial di­­mulai kembali di negara itu. Aktivitas itu, yang sempat menghilang selama 30 tahun, mendapat kecaman dari aktivis.

Lima kapal dari komunitas perburuan paus terpantau meninggalkan pelabuhan di Kushiro, wilayah utara Jepang. Klakson mereka berbunyi nya­­ring dan terpal kelabu di­­­lemparkan di atas tombak penangkap ikan paus.

Langkah pemerintah Jepang menarik diri dari Komisi Perpausan Internasional (IWC), serta melanjutkan perburuan komersial, menuai protes keras para aktivis dan sejumlah negara antiperburu­an paus. Namun, kebijakan ter­se­but disambut komunitas perburuan paus, yang me­­rayakan keberangkatan dari Kushiro dengan upacara peng­antaran.

“Hati saya dipenuhi keba­­hagiaan dan saya sangat ter­sentuh,” ujar pemimpin Asosiasi Penangkapan Ikan Paus Tipe Kecil Jepang, Yoshifumi Kai, kepada kerumunan yang mencakup beberapa politikus, pejabat lokal, dan pemburu paus.

“Ini merupakan industri kecil, te­tapi saya bangga berburu paus. Selama lebih dari 400 tahun, banyak orang berburu paus di kota kelahiran saya,” imbuhnya.
Di lain sisi, sejumlah kapal penangkap ikan paus juga berangkat dari pelabuhan di Shimonoseki, wilayah barat Je­pang.

Badan Perikanan Jepang te­lah menetapkan batas penangkapan sebesar 227 paus sepanjang musim hingga akhir Desember. Rinciannya, 52 paus minke, 150 paus bryde, dan 25 paus sei.

“Saya sedikit gugup sekali­gus senang karena kami dapat memulai perburuan,” tu­tur Hideki Abe, pemburu paus dari wilayah Miyagi.

Perburuan paus sudah lama terbukti menjadi bahan sengketa diplomatik bagi Tokyo, yang menyatakan praktik ter­sebut ialah tradisi Jepang dan tidak boleh dicampuri kalangan internasional. Sebagai anggota IWC, Jepang dilarang berburu ikan paus besar seca­ra komersial, meskipun pihak mereka dapat menangkap varietas kecil di perairan dekat garis pantainya.

Kalangan aktivis menekankan perburuan tidak mempunyai nilai ilmiah. Jepang juga tidak merahasiakan fakta bahwa daging dari ikan paus hasil perburuan, pada akhirnya dijual untuk dikonsumsi.

Humane Society Internatio­nal mengecam dimulainya kembali perburuan komersial di Jepang. “Keputusan ini sangat menyedihkan bagi perlindungan paus secara global. Jepang memulai era baru perburuan paus layaknya bajak laut,” tegas Nicole Beynon, pemimpin aktivitas kampanye kelompok tersebut. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya