Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BEBERAPA waktu lalu, pebulu tangkis Tiongkok Zhang Zhi Jie meninggal dunia akibat serangan jantung kala bertanding di Indonesia. Hal ini menjadi sorotan ketika ada penanganan yang dilakukan oleh pihak penyelenggara perlombaan. Lalu, apa itu emergency response? Simak penjelasannya di bawah ini.
Sistem tanggap darurat adalah pilar utama keselamatan masyarakat, memberikan bantuan cepat dan efektif dalam situasi kritis. Mulai dari bencana alam hingga keadaan darurat medis, sistem ini memainkan peran vital dalam memitigasi risiko, menyelamatkan nyawa, dan meminimalkan dampak darurat terhadap komunitas.
Serangan jantung adalah keadaan medis yang mendesak dan serius yang terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terganggu, sering kali disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah yang memasok jantung.
Baca juga : Ini Pentingnya Alat AED untuk Pertolongan Pertama Mencegah Kematian Mendadak
Tanggapan darurat yang cepat dan tepat sangat penting dalam meningkatkan kesempatan selamat bagi penderita serangan jantung.
Berikut adalah penjelasan mengenai emergency response terhadap serangan jantung dari Adib Khumaidi, salah satu pendiri Himpunan Dokter Emergency Indonesia.
Adub menyebut serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhenti, biasanya karena sumbatan pada arteri koroner yang mengakibatkan kerusakan jaringan jantung.
Baca juga : Terpapar Polusi Udara Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
"Tindakan cepat sangat penting karena jantung dapat dengan cepat mengalami kerusakan permanen jika tidak mendapatkan perawatan yang memadai dalam waktu yang singkat. Setiap menit berarti kehilangan jaringan otot jantung yang vital, yang dapat berdampak besar pada pemulihan dan prognosis pasien bahkan kematian," jelas Adib saat berkunjung ke Media Indonesia, Rabu (10/7).
Menurut Adib, penanganan saat seseorang mengalami serangan jantung harus dilakukan dengan cepat karena jantung butuh waktu cepat.
“Golden period-nya itu hanya 8 sampai 10 menit, jadi, makanya ada penanganan pijat jantung, bahkan di dalam ambulan juga dilakukan pijat jantung. Tapi sayangnya tidak semua masyarakat paham tentang hal itu,” ucapnya.
Baca juga : Atlet China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Mengapa Bisa Terjadi?
1. Hubungi layanan darurat
Segera telepon layanan darurat untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin.
2. Minum aspirin
Baca juga : Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?
Jika tidak alergi, minum aspirin untuk membantu mencegah pembentukan gumpalan darah lebih lanjut.
3. Rilekskan dada
Longgarkan pakaian yang ketat dan coba tetap tenang.
4. CPR
Jika seseorang tidak sadar dan tidak bernapas, lakukan CPR hingga bantuan medis tiba.
5. Gunakan defibrillator
Jika tersedia, gunakan Automated External Defibrillator (AED) sesuai petunjuk.
Tindakan cepat ini dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerusakan pada jantung.
Pemahaman mengenai emergency response sangat diperlukan tidak hanya untuk tenaga kesehatan tetapi juga untuk masyarakat awam. Karena saat ada kejadian darurat, yang dapat menolong dengan cepat adalah orang yang berada di sekitar kejadian tersebut. Reaksi yang cepat sangat penting terhadap serangan jantung. (Z-1)
Penyebab penyakit jantung secara umum dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni kelompok umur muda di bawah 40 tahun dan kelompok umur tua di atas 40 tahun.
HENTI jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah keadaan saat aktivitas jantung mendadak terhenti akibat gangguan irama Jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Penanganan cath lab untuk dilakukan kateterisasi jantung yang bertujuan membuka sumbatan pembuluh darah jantung.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan dukacita atas berpulangnya dokter spesialis ortopedi Helmiyadi Kuswardhana saat menunaikan tugas pelayanan.
Seseorang yang memilih tidak berolahraga rutin karena merasa sudah mendapatkan perasaan letih dari aktivitas pekerjaannya justru rentan terkena berbagai penyakit.
Meskipun riwayat penyakit jantung dan faktor risiko yang jelas meningkatkan kemungkinan serangan jantung, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved