Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAPARAN polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
"Bahkan partikel-partikel kecil dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru," kata Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD Astri Indah Prameswari dikutip Antara, Rabu (3/7).
Polusi udara juga dapat memperburuk kondisi penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Baca juga : Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dapat menyebabkan komplikasi seperti radang paru-paru atau pneumonia serta gangguan pada pembuluh darah.
"ISPA adalah infeksi pada saluran pernafasan atas dan bawah. Gejalanya antara lain batuk kering atau batuk, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, nyeri kepala atau pusing, sesak nafas, dan demam," katanya.
Pada Rabu (3/7), kualitas udara di Jakarta, berdasarkan IQAir, menunjukkan poin 209 dengan konsentrasi polutan PM 2,5 mencapai 134 mikrogram per meter kubik, melebihi 26,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari WHO.
Baca juga : Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia
Bila dibandingkan sembilan wilayah lain di Indonesia, Jakarta menempati peringkat pertama terburuk. Wilayah Tangerang Selatan, Banten, tercatat berada di urutan kedua (190), diikuti Medan, Sumatera Utara (153).
"Tingkat polusi udara yang tinggi bisa memicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Jika dibiarkan, bisa berujung pada penyakit yang lebih parah," kata Astri.
Langkah untuk menghindari dampak buruk dari polusi udara adalah mengenakan masker untuk menutup area sekitar hidung dan mulut ketika bepergian ke luar rumah. "Ganti masker secara berkala jika sudah terlalu lembab, basah, atau kotor," katanya. (Ant/P-5)
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved