Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GURU Besar Bidang Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Nur Rasyid Sp.U(K), menyarankan agar pria yang berusia di atas 55 tahun tidak banyak minum di malam hari karena berisiko mengalami masalah prostat.
"Laki-laki 55 tahun ke atas sebaiknya minum banyak dari pagi hingga maghrib saja. Karena mereka biasanya sudah memiliki masalah prostat, jika minum banyak di malam hari, akan sering terbangun untuk buang air kecil, yang bisa mengganggu kualitas tidur," kata Rasyid seperti dikutip melalui Antara, Rabu (5/6).
Rasyid menjelaskan bahwa pria berusia di atas 55 tahun umumnya mengalami gangguan berkemih, seperti sering merasa tidak tuntas saat buang air kecil. Oleh karena itu, ia menyarankan agar di malam hari hanya minum secukupnya, misalnya saat makan atau minum obat, dan tidak minum banyak sebelum tidur.
Baca juga : Anak Anda Demam? Beri Minum Sesering Mungkin
Gangguan berkemih juga bisa dialami oleh anak-anak akibat kurang gizi dan dehidrasi. Oleh karena itu, baik anak-anak maupun orang dewasa disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dan aktif bergerak agar tidak mengalami masalah berkemih, seperti pengendapan batu di ureter atau batu ginjal akibat pengerasan urin.
Volume berkemih yang sehat adalah 2,5 liter per hari dengan asupan cairan lebih dari 2 liter. Hal ini untuk mencegah pembentukan batu ginjal yang disebabkan oleh kurangnya cairan, sehingga urin mengeras dan menetap di ginjal.
Rasyid juga menyarankan agar saat memasuki usia 40 tahun ke atas, sebaiknya melakukan pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali dan menjalani USG untuk mendeteksi adanya batu ginjal.
"Begitu seseorang berusia 40 tahun ke atas, sebaiknya melakukan check-up setahun sekali, dan idealnya melakukan USG karena batu ginjal berukuran dua milimeter bisa terdeteksi dengan USG, sementara pemeriksaan laboratorium seringkali tidak menemukannya," ujarnya.
Dokter yang berpraktik di klaster uronefrologi RSCM Kencana ini menambahkan bahwa USG dapat memperlihatkan masalah baik di ginjal maupun ureter, termasuk sumbatan yang dapat menyebabkan masalah. Ia juga menyarankan penggunaan USG tanpa kontras karena penggunaan kontras dapat berisiko mengganggu fungsi ginjal. (Z-10)
Seperti, mendadak sakit pada perut bagian kiri bawah. Hal tersebut ternyata ada penyebabnya dan tanpa disadari sudah terjadi serta berada lama di dalam tubuh.
KESEHATAN mental pada kaum pria merupakan hal yang hingga saat ini jarang dibahas. Padahal, sama dengan perempuan, kaum pria juga berpotensi mengalami masalah kesehatan mental.
Psikolog Dicky Sugianto dari HatiPlong menyoroti masalah serius yang sering diabaikan terkait kesehatan mental pria.
Dalam bidang kesehatan, pria memiliki angka harapan hidup yang lebih pendek dan berisiko memiliki masalah kesehatan lebih tinggi.
Perawatan kulit dasar (basic skincare) menjadi kunci dalam menjaga kesehatan kulit.
Tindakan rezum atau terapi uap air dapat digunakan untuk pasien pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia. Penyakit ini umumnya dialami oleh pria di atas usia 50 tahun ke atas.
Lantas seperti apa gejala kanker yang umum terjadi? Berikut 11 gejala umum yang perlu diwaspadai.
Pembesaran prostat jinak adalah penyakit ketika prostat tumbuh dengan ukuran abnormal.
Sebanyak 50% pasien kanker prostat di Indonesia baru melakukan deteksi ketika kondisi penyakitnya telah berada pada stadium lanjut.
Charles, yang menjadi raja Inggris usai ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022, selama ini dalam kondisi sehat kecuali mengalami cedera karena bermain polo atau ski.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved