Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENDUDUK Indonesia berpotensi kehilangan 2,5 tahun usia harapan hidup akibat polusi udara. Menanggapi hal itu, Climate Impact Associate Yayasan Indonesia Cerah Diya Farida menilai, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan guna mengatasi permasalahan polusi di Indonesia. Pertama, melakukan inventarisasi sumber polutan. “Dari situ, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat dalam mengatasi masalah polusi udara,” kata Diya saat dihubungi, Jumat (3/5).
Di samping itu, salah satu yang perlu didorong adalah transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. Selain itu, pemerintah juga perlu mengetatkan aturan terkait karbon emisi yang dihasilkan oleh industri, termasuk menyetop adanya pembangunan captive power plant yang berbasis bahan bakar batu bara. “Jangan cuma menegakkan aturan atau sanksi yang menyasar masyarakat seperti jangan bakar sampah, gunakan transportasi publik dan lain-lain,” ucap Diya.
Terpisah peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Maryati menjelaskan, polusi udara secara umum meningkat pada musim kemarau. Pasalnya, saat itu curah hujan yang berfungsi sebagai pencuci polutan di udara relatif rendah.
Baca juga : 7 Makanan untuk Membersihkan Paru-paru saat Polusi Udara
“Selain itu, pada musim kemarau banyak terjadi pembakaran biomasa, baik di lahan/ hutan, pertanian, dan juga sampah yang mana pembakaran tersebut banyak menghasilkan polutan,” jelas Maryati.
Secara harian, ia menjelaskan, beberapa polutan mengalami peningkatan pada malam hari, misalnya partikulat, karbonmonoksida, karena faktor kestabilan atmosfer, yang mana pada malam hari udara relatif lebih stabil sehingga menghasilkan mixing layer yang rendah dan berdampak pada pengendapan polutan pada permukaan.
“Namun ada juga polutan yang tinggi pada siang hari misalnya ozon, karena polutan tersebut merupakan polutan sekunder yang dihasilkan oleh reaksi kimiawi di atmosfer yang dalam proses reaksinya membutuhkan radiasi matahari,” beber dia.
Menurut Maryati, perburukan polusi udara akan berdampak pada perubahan iklim. Pasalnya, perubahan komposisi kimia atmosfer yang secara langsung irasakan sebagai polusi udara dalam jangka panjang akan berdampak pada perubahan iklim. “Namun sebaliknya, adanya perubahan iklim memberikan feedback pada polusi udara,” ucap Maryati.
Senada dengan Diya, Maryati menilai, perlu adanya pengendalian secara sistematis terkait dengan polusi udara di Indonesia. Salah satu yang terpenting ialah pengendalian sumber dari polusi itu sendiri. “Pada garis besarnya, pengendalian sumber polusi udara dilakukan secara teknis dan regulasi formal yang mengikat,” ucap Maryati.(H-2)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat mendorong pemerintah untuk melahirkan upaya penanganan polusi secara serius.
Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orangtua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga
Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada 2029.
Minimnya ketersediaan infrastruktur, teknologi dan kebutuhan dana investasi yang relatif lebih besar ketimbang energi fosil, kerap menjadi batu sandungan dalam mengakselerasi EBT
Seluruh kebutuhan listrik untuk perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, dipasok dari fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
INVESTOR Relations Saratoga (SRTG), Ryan Sual, pada kuartal Sabtu tahun 2024 Saratoga mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Rumah Sakit Brawijaya.
Tren operasional bisnis ramah lingkungan di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan. Itu tergambar dari munculnya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang keberlanjutan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan power wheeling masuk RUU EBET
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved