Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IMAM Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tempat untuk menyelenggarakan Salat Idul Fitri 1445 Hijriah bagi 250 ribu orang.
"Pengalaman yang lalu itu kalau dimaksimumkan (Masjid) Istiqlal ini bisa menampung sekitar 250 ribu jamaah," katanya dalam Konferensi Pers terkait penyelenggaraan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa.
Nasaruddin menjelaskan kapasitas tersebut dapat ditambah lagi dengan memanfaatkan lapangan yang terdapat di lingkungan Masjid Istiqlal.
Baca juga : Lebaran di Jakarta, Presiden Jokowi Salat Ied di Masjid Istiqlal
Ia menyatakan pihaknya telah siap dalam menyelenggarakan rangkaian peribadatan Idul Fitri 1445 Hijriah, yang tentu menyesuaikan dengan keputusan sidang isbat yang akan dilaksanakan pada malam ini.
Adapun untuk kantong parkir, ia menyebut pihaknya telah mempersiapkan sejumlah kantong parkir, seperti parkir khusus tamu VVIP dan VIP, dan parkir jamaah dengan kapasitas mencapai 1.000 mobil.
Selain itu, Nasaruddin juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah kantor di sekitar Masjid Istiqlal jika diperlukan kantong parkir tambahan
Baca juga : Kuliah Umum UICI, Nasaruddin Umar Ajak Umat Islam Keluar dari Ketertutupan
"Kantor-kantor yang memiliki ruang parkir di sini, ya (seperti) Pertamina. (Untuk) bus, kita sudah mengantisipasi di sekitar monas, jadi nanti antar jemput. Jadi kalau saja diikuti peraturan-peraturan besok yang ditetapkan oleh pihak kepolisian, insya Allah diharapkan bisa lancar," ujarnya.
Adapun terkait petugas Salat Idul Fitri, Nasaruddin mengatakan Salat Idul Fitri akan dipimpin oleh Imam Harian Masjid Istiqlal, Ahmad Husni Ismail dan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Abdul A'la Basyir selaku khatib dengan tema "Memperkuat kebersamaan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa".
Ia mengungkapkan alasan pihaknya membuka kapasitas untuk banyak jamaah ditentukan dengan mempertimbangkan banyaknya jamaah yang mengikuti kegiatan iktikaf, yang jumlahnya bisa mencapai 50 ribu jamaah pada satu malam.
Baca juga : Salat Idul Adha, Masjid Istiqlal Imbau Warga Pakai Transportasi Umum
Sejumlah tokoh seperti Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin bakal mengikuti kegiatan Salat Id di Masjid Istiqlal. Untuk itu, Nasaruddin menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mempersiapkan sistem keamanan di Masjid Istiqlal.
Ia berharap kegiatan Salat Idul Fitri 1445 H dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, serta berjalan dengan penuh kekhidmatan. (Z-8)
Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta mengeklaim tidak tahu-menahu soal poster seminar yang melibatkan tokoh Yahudi Amerika di Masjid Istiqlal.
Pada hari ketiga di Indonesia, Kamis (5/7) paus yang berusia 87 tahun ini, akan menghadiri interreligious meeting, pertemuan antara para tokoh agama di Masjid Istiqlal.
Polisi mengidentifikasi identitas tiga pelaku juru parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal yang mematok harga hingga Rp300 ribu untuk sebuah bus wisata yang parkir di kawasan tersebut.
Sebuah video viral menunjukkan kronologi dua unit bus pariwisata yang berencana mengunjungi Monas pada Jumat (21/6).
Pendistribusian hewan kurban tahun ini tidak lagi menggunakan kupon, tetapi langsung dibagikan kepada masyarakat sekitar yang sudah terdaftar
Sapi Jokowi, Prabowo, dan Gibran disembelih di Masjid Istiqlal
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Prof Nasaruddin Umar, mengumumkan bahwa pada Idul Adha 1445 Hijriah, Masjid Istiqlal telah menerima 62 hewan kurban, dari berbagai kalangan.
HAMPIR semua agama menganjurkan pemeluknya untuk sewaktu-waktu menyepi.
Nasaruddin menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus bersyukur karena berada di bawah payung Pancasila yang sangat menyejukkan untuk semua golongan yang ada.
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa masjid tidak hanya berarti tempat sujud tetapi sebagai tempat untuk membawa kepada peradaban yang tak terbatas.
Timur Tengah sudah selesai dalam melahirkan Islam. Saatnya estafet peradaban dunia Islam masa depan bergeser ke Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved