Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUNA menumbuhkan kembangkan budaya cinta tanah air serta memupuk minat dan bakat peserta didik, SD Islam Bina Cendekia menggelar Bina Cendekia Fair (BC Fair), pekan lalu yang berlangsung di Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan,(Tangsel).
Kegiatan BC Fair event rutin dan terprogram setiap tahunnya dengan mengangkat tema budaya nasional dan internasional. Kali ini ,BC Fair mengangkat kebudayaan daerah Sulawesi dengan tema ”Kenali dan Cintai Mutiara dari Timur (Sulawesi)”.
Adapun BC Fair diisi dengan beragam kegiatan seperti parents teaching, market days, galeri pendidikan dan kreativitas, penyuluhan kesehatan mata untuk siswa, pemeriksaan kesehatan mata dan donor darah.
Baca juga : OlympicAD Forum Sekolah Muhammadiyah se-Indonesia Rekatkan Silaturahmi dan Tingkatkan Prestasi
Pada kesempatan tersebut,Ketua Yayasan BC H. Nurul Yaqin mengutarakan tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan motivasi dan pengembangan diri peserta didik dalam ilmu keagamaan, pengetahuan dan teknologi serta jiwa kewirausahaan, jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya yang berkembang dari setiap daerah serta membangun jiwa anak didik untuk menjadi pribadi yang mampu beradaptasi dengan kemajuan IPTEK serta perkembangan zaman saat ini.
"Akan memberikan.pengalaman bermakna bagi orang tua dan siswa saat berinteraksi secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar, serta berbagi pengalaman tentang keahlian mereka," kata Nurul Yaqin.
Nurul Yaqin yang juga berprofesi wirausaha ini mengutarakan BC Fair juga menggelar Market Day yang bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa sejak dini. Hemat dia, kegiatan ini, sesuai ajaran agama yang dicontohkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang juga seorang wirausahawan atau entrepreneur.
Baca juga : Sebabkan Seorang Tewas, 6 Pelajar Pelaku Tawuran Ditangkap
Even ini mengajarkan siswa untuk mengenal jenis-jenis usaha, jual beli, kejujuran, kesabaran dalam antrian, serta melatih cara bertransaksi yang baik dan cara yang menarik dalam menawarkan suatu barang kepada pembeli. Selain itu, kegiatan ini akan menumbuhkan rasa kepedulian sosial dalam berinteraksi antara penjual dan pembeli.
Pelaksana Harian Yayasan BC , Neneng Susilawati menambahkan diantara kegiatan utama BC Fair adalah Parents Teaching ,merupakan program pembelajaran dengan mengajak dan melibatkan orang tua menjadi guru sehari di sekolah.
"Kegiatan ini bertujuan membangun hubungan kerjasama yang selaras antara pihak sekolah dan orangtua. Pada kegiatan ini, orang tua siswa mengajar materi pembelajaran dengan topik materi sesuai dengan keahlian dan profesinya," ungkap Neneng Susilawati.
Baca juga : Program Corporate Social Responsibility Alfaland Group dalam Perayaan Anniversary Ke-25
Neneng melanjutkan ,dengan kegiatan ini, diharapkan menumbuhkan kerjasama yang baik antara guru dan orang tua dalam mendidik siswa serta memberikan pemahaman kepada siswa bahwa orangtua adalah guru yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Selain itu, bagi orangtua kegiatan ini bermakna bagi orang tua dan siswa saat berinteraksi secara langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar, serta berbagi pengalaman tentang keahlian mereka.
Kepala Sekolah SD BC Siti Masyitoh mengemukakan kegiatan penting BCFair diantaranya adalah memamerkan hasil karya siswa selama proses pembelajaran. Karya siswa seperti hasil belajar, hasil eksperimen, proyek, dan hasil kreativitas, serta karya cipta siswa ditampilkan dalam display karya pada setiap kelasnya.
" Tujuan kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil belajar dan hasil karya siswa dan sebagai wadah untuk siswa menuangkan kemampuan dalam melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan kemampuan yang sudah ada serta memberikan sejumlah pengetahuan dalam proses pembelajaran. Sehingga tumbuhlah kepercayaan diri pada siswa atas hasil belajar," papar Bunda Itoh panggilan akrab para siswa pada perempuan ini.
Baca juga : 4 Pelajar SMP di Tasikmalaya Curi Sepeda Motor dan Kotak Amal Masjid
Bunda Itoh menambahkan BC Fair juga menggelar penyuluhan kesehatan mata sebagai bakti sosial yang dilaksanakan Komite sekolah yang bekerjasama dengan orangtua siswa yang berprofesi
sebagai dokter. Tujuan kegiatan ini memberikan informasi bagi siswa tentang pentingnya menjaga
kesehatan mata, berbagai informasi tentang penyakit mata dan dampak yang terjadi apabila tidak menjaga
Baca juga : Asfera 2024 Wadah Mengasah Bakat Para Siswa
kesehatan mata dengan baik. Melalui kegiatan ini terbangun kesadaran pada siswa untuk peduli terhadap kesehatan mata, cara menjaganya, juga melatih keberanian dan potensi siswa menjadi aktif dalam bertanya, berdiskusi dan berpikir kritis.
Pada kegiatan pemeriksaan mata sekaligus dilakuan pemberian kacamata gratis untuk siswa dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini di gagas oleh Komite Sekolah yang
didukung seluruh Orangtua siswa serta disponsori Dompet Dhuafa. Pada kesempatan sama,Kepala Sekolah TK BC, Dian Arikanthi menambahkan pula BC Fair di isi kegiatan Donor Darah merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan Komite Sekolah
Baca juga : Pelajar sebagai Katalisator Kebinekaan
bekerjasama dengan PMI. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian siswa, guru, orangtua siswa,
serta masyarakat sekitar untuk membantu mereka yang sedang membutuhkan darah, sesuai prinsip pada semboyan Palang Merah Indonesia yaitu “Setetes Darah Kita, Nyawa Bagi Sesama".( Z-8)
Kalangan pendidikan usulkan informasi tentang kelapa sawit dimasukkan dalam muata lokal sekolah
Sosialisasi pilkada serentak juga dilakukan jajaran KPU dengan mendatangai SMA dan SMK di Kabupaten Bandung. KPU menyasar pelajar yang mempunyai hak pilih, tapi belum terdaftar.
Peran generasi muda dalam kemajuan kebudayaan tidak dapat dipisahkan. Terlebih, sebagai penerus, mereka akan menjadi tonggak estafet kemajuan budaya di masa depan.
Jumlah mahasiswa asal Indonesia di Taiwan terus bertambah, menunjukkan peningkatan minat pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di sana.
OJK mengungkapkan total tabungan di program Satu Pelajar Satu Rekening (Kejar) mencapai Rp32,84 triliun. Jumlah ini berasal dari 57,05 juta peserta.
Kehadiran para pelajar di GIIAS 2024 memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung inovasi-inovasi terbaru dari merek-merek otomotif terkemuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved