Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UNIVERSITAS BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai membuka program studi (prodi) baru yakni Program Studi Pariwisata untuk jenjang Sarjana.
Prodi S1 Pariwisata, dapat membantu calon mahasiswa yang ingin meraih prospek kerja yang menarik di berbagai sektor industri pariwisata dan menghasilkan inovasi di industri kepariwisataan.
Rektor Universitas BSI, Prof Dr Mochamad Wahyudi mengutarakan tertanggal 28 Desember 2023, Universitas BSI telah menerima salinan SK (Surat Keputusan) dari Kemendikbudristek perihal izin membuka prodi baru. Diantaranya, Program Studi Pariwisata untuk jenjang Sarjana dengan no 990/E/O/2024.
Baca juga : BSI Maslahat Beri Bantuan 250 Kacamata Bagi Warga Mampang Prapatan
Dengan diterimanya SK dari Kemendikbudristek ini, maka secara resmi Universitas BSI membuka Prodi Pariwisata yang tergabung dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
“Prodi Pariwisata ini menjawab kebutuhan publik mencetak SDM yang cakap dan terampil di bidang pariwisata yang makin menggeliat akhir-akhir ini,” tukasnya.
Berikut ini sejumlah alasan memilih kerja di industri pariwisata, dan perlu mendalami ilmu di bidang ini.
Baca juga : Kabupaten Toba Fokus ke Sektor Pariwisata dan Pertanian
Pariwisata merupakan salah satu industri yang tidak akan mati, bahkan terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai salah satu sumber pemasukan besar bagi negara, pemerintah berlomba meningkatkan industri pariwisatanya demi menarik turis, baik lokal maupun internasional, termasuk pemerintah Indonesia. Hal ini ditambah dengan destinasi wisata yang ada di Indonesia sangat menarik, tentu ini menjadi salah satu pemikat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.
Dengan semakin majunya teknologi informasi, industri pariwisata juga semakin luas dan tak terbatas pada lokasi serta bahasa. Kita akan bertemu, belajar, dan menguasai keterampilan-keterampilan global. Untuk itu, pastinya ada beberapa skill yang harus dikuasai.diantaranya bahasa Inggris yang telah menjadi bahasa Internasional.
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih pekerjaan adalah prospek karier di masa depan. Bagaimana dengan industri pariwisata? Tenang, karena gaji dalam industri pariwisata biasanya sangat kompetitif. Apalagi jika bekerja di bidang perhotelan atau pelayaran berskala internasional.
Ada segudang pilihan karier yang bisa digeluti di antaranya adalah food & beverage manager, front office manager, executive chef, flight cabin crew, cruise ship crew, entrepreneur, dan pekerjaan lain di industri hospitality service.
Hal yang menjadi alasan masuk Jurusan Pariwisata selanjutnya yakni untuk memenuhi hobi dan kegemaran yakni jalan-jalan. Jika kita suka untuk jalan-jalan ke suatu tempat baru atau tempat menarik dan suka untuk mengeksplor suatu tempat baik dari sisi penduduk, sisi budaya, sisi seni, sisi alam, dan sebagainya maka masuk ke program studi pariwisata ini sangat cocok dan sesuai. ( Bay/ Z-8)
Plataran Indonesia memperkuat posisinya dalam industri pariwisata nasional dengan meluncurkan Plataran Bandung sebagai destinasi unggulan untuk pasar MICE.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Sustainability tourism bakal jadi tren terutama di kalangan gen Z. Liburan itu menjadi prioritas gen Z.
Langkah ini merupakan rangkaian kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 menuju Agro-eco Cultural Tourism Jajar Gumregah.
Strategi komunikasi dan branding untuk mempromosikan kawasan wisata di daerah seperti Banyumas, Jawa Tengah, menjadi isu krusial yang memerlukan tindakan konkret.
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved