Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB Pernefri) Pringgodigdo Nugroho memberikan rekomendasi konsumsi air mineral dengan takaran yang tepat berdasarkan usia.
"Minum itu sangat berpengaruh bagi tubuh, asupan cairan harus cukup, melalui minum air putih, namun tentu ada takaran dan batasan tertentu, agar tidak merusak ginjal," kata Pringgodigdo, dikutip Jumat (1/3).
Pringgodigdo mengatakan minum air mineral, atau biasa disebut air putih, sangat penting untuk kesehatan karena air memiliki peran yang vital dalam menjaga fungsi tubuh.
Baca juga : Benarkah Kita Harus Minum Air Delapan Gelas Sehari?
Beberapa alasan mengapa air sangat baik untuk tubuh itu meliputi pemeliharaan keseimbangan cairan, penyediaan nutrisi, pembersih racun, menjaga keseimbangan elektrolit dan pH tubuh, mempertahankan kesehatan kulit, penyokong fungsi otak, hingga pencegahan dehidrasi dan berbagai penyakit.
Minum air yang cukup juga dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan sembelit.
Namun, Pringgodigdo menekankan penting untuk dicatat bahwa kebutuhan cairan tiap individu berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti tingkat aktivitas fisik, iklim, kondisi kesehatan, dan utamanya usia
Baca juga : Benarkah Bahaya Bromat Mengintai Kita?
Bagi usia remaja dan dewasa, kebutuhan air rata-rata yang dapat dicukupi adalah sebanyak dua liter per hari.
Meski begitu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyebut, konsumsi air mineral lebih dari jumlah tersebut juga tidak baik.
"Rata-rata orang dewasa dua liter (air mineral) cukup, kalau masih sehat biasanya dua liter cukup, karena bisa kalau kelebihan tidak bagus juga, bisa jadi tubuh terlalu banyak mengeluarkan carian, jadi buang air kecil terus, dan yang baik kita harus menjaga kesimbangan," jelas Pringgodigdo.
Baca juga : Penyakit Ginjal Kronis Bisa Dicegah dengan Rutin Periksa Fungsi Ginjal dan Urine
Sementara itu, untuk usia lanjut (di atas 60 tahun), ia menyarankan untuk mengonsumsi air mineral tidak kurang dan tidak lebih dari 1,5 liter per hari.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 0-6 bulan memerlukan cairan 700 mililiter (mL) per hari, bayi 7-12 bulan memerlukan cairan 800 mL per hari, anak 1-3 tahun 1,3 liter, dan anak 4-8 tahun 1,7 liter.
Lebih lanjut, selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Pringgodigdo menyoroti pentingnya pemeriksaan kondisi kesehatan ginjal secara berkala ke dokter sedini mungkin.
Baca juga : Kebutuhan Air Minum Naik, Brand Lokal AMDK Kemasan Gelas Mendominasi
Ia menyarankan, untuk melakukan pemeriksaan ginjal pada tiap orang yang telah menginjak usia 15 tahun ke atas.
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya, penyakit ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang gejalanya sering tidak terdeteksi, sebelum akhirnya telah mencapai stadium tinggi.
Hipertensi (pemicu utama penyakit ginjal) dan penyakit ginjal pada usia muda saat ini juga terus meningkat.
Baca juga : Warga Akui Rasa AMDK yang Segar dan Terjangkau
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, pada penduduk usia 15 tahun ke atas didapatkan faktor risiko seperti proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan buah sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik 35,5%, proporsi merokok 29,3%, proporsi obesitas sentral 31% dan proporsi obesitas umum 21,8%.
Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2013.
"Penyakit ginjal bisa menyerang usia muda, di atas 15 tahun itu sudah harus segera pemeriksaan diri. Gejala penyakit ginjal hingga saat ini juga belum bisa terdeteksi, hanya saja salah satu gejalanya itu kalau urine berbusa, tapi kalau sudah berbusa itu sudah terlambat, kalau yang belum parah biasanya tidak ada tanda-tandanya, makanya perlu pemeriksaan rutin ke dokter," pungkas Pringgodigdo. (Ant/Z-1)
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Tingginya jumlah anak yang menjalani dialisis atau cuci darah di RSCM disebabkan oleh status rumah sakit tersebut sebagai pusat rujukan
Nam Yoon Su memilih mendonorkan ginjalnya secara sukarela. Ia juga mengambil jeda dari kariernya demi fokus pada operasi dan pemulihan ayahnya.
Gangguan kesehatan terburuk akibat mengonsumsi air dengan kadar bromat tinggi secara terus menerus adalah gangguan ginjal.
Para penderita penyakit ginjal stadium akhir (ESRD), jantung, dan kanker kini memiliki harapan baru. Penelitian teranyar menemukan solusi alami mengatasi peradangan kronis.
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Hal lain yang dapat dilakukan jemaah untuk menghindari sengatan panas adalah memakai tabir surya.
Meminum air putih merupakan tata laksana yang dapat diberikan untuk semua jenis batu ginjal, selain itu dapat menurunkan risiko terbentuknya penyakit itu.
Meskipun belum ada obat khusus untuk DBD, namun minuman berkhasiat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan.
Meskipun tanpa gejala yang terlihat ginjal yang bermasalah dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan secara keseluruhan.
Hai Jel's, ternyata banyak ya dari kita berkeinginan untuk memutihkan kulit mereka dengan cepat, sehingga mereka sering mencoba metode instan seperti suntik pemutih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved