Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERTUNJUKAN cahaya lewat lampion, budaya dan keramahan warga, Taiwan kembali hadir dalam Taiwan Lantern Festival 2024, digelar dari 24 Februari 2024 hingga 10 Maret 2024.
Festival lampion dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender lunar, yang tahun ini jatuh pada 24 Februari.
Festival tahunan ini juga menandai peringatan 400 tahun berdirinya Kota Tainan dan kembalinya Tainan setelah absen 16 tahun. Pemerintah Taiwan menargetkan Festival lampion di Tainan bisa dikunjungi 10 hingga 15 juta orang.
Baca juga : Sukses Gelar Katchafest, TT Beach Club Berkomitmen Bangkitkan Pariwisata Bali Kembali
Di lokasi festival, terdapat sekitar 300 lampion secara bersamaan menerangi malam Tainan yang dibalut cahaya berwarna-warni.
Adapun festival lentera ini memiliki dua area utama, yaitu High Speed Rail Lantern Area dan Anping Lantern Area.
Di zona High Speed Rail Lantern Area, terdapat lentera utama berbentuk naga yang bertema ‘Dragon Comes To Taiwan’.
Baca juga : Bidik Wisatawan dari Indonesia, Taiwan Buka Layanan Pariwisata di Jakarta
Kemudian, Anping Lantern Area punta lentara andalan bertemakan ‘Tainan 400’ dan ‘River of Light History’.
Guna menyambut pengunjung internasional selama festival lentera, pemerintah Taiwan mengundang semua pelancong internasional untuk datang. Para wisatawan luar negeri cukup menunjukkan paspor untuk masuk ke festival secara gratis.
Lentera utama tahun ini, “Naga Datang ke Taiwan,” dirancang dan diproduksi oleh seniman terkenal Peng Li-chen. Inspirasi pembuatan lentera tersebut berasal dari patung naga di depan Kuil Daitian di Tainan dengan menggabungkan bentuk dan esensi.
Baca juga : Bunga Bermekaran di Taiwan
Lentera utama berbentuk naga ini memiliki tinggi total 22 meter. Aura megah terpancar karena lampion naga tersebut bisa memutar hingga 360 derajat.
Direktur Jenderal Tourism Administration, Taiwan’s Ministry of Transportation and Communications, Chou Yung-hui, mengatakan pembuatan lampion naga ini dibuat selama tiga bulan dan dibuat oleh seniman terkemuka asal Taiwan, yakni Li-Chen.
“Lampion utama tahun ini menggabungkan bahan tenaga surya di antaranya EVA dan energi hijau seperti karbon, yang menunjukkan komitmen festival lampion terhadap perkembangan pembangunan,” ujar Chou dalam konferensi pers pembukaan Taiwan Lantern Festival 2024, Sabtu (24/2).
Baca juga : Ada Lampion Borobudur di Taiwan Lantern Festival 2024
Chou membeberkan festival lampion kali ini juga menampilkan keindahan Taiwan ke dunia lewat karya seni yang dibalut teknologi. Para pengunjung juga akan dihibur oleh lebih dari 100 penampil dari Taiwan maupun luar negeri.
Chou juga menerangkan Indonesia jadi salah satu negara yang berpartisipasi dalam memeriahkan festival yang disebut Discovery sebagai ‘festival terbaik dunia’ tersebut.
Chou menegaskan bahwa Indonesia adalah negara sahabat Taiwan. Ia berharap dapat memperkenalkan Taiwan ke Indonesia lebih jauh lagi.
Baca juga : Peningkatan Kualitas Keterampilan Perempuan Dorong Peningkatan Pariwisata Nasional
“Taiwan adalah negara paling ramah Muslim ketiga di dunia. Oleh karena itu juga, di tanggal 28 Februari, kami akan mendirikan TTC Taiwan Tourism Information Center di Indonesia," jelasnya.
"Kami berharap dengan berdirinya kantor pelayanan ini, dapat memberikan pelayanan yang lebih mendalam. Indonesia adalah negara yang sangat ramah,” tutur Chou,
“Di Taiwan, kami memiliki banyak es, dan sangat enak. Seperti es serut, dan disini di Tainan, terdapat es mangga. Dan di bulan kelima, kita dapat menikmati es mangga yang sangat enak. Selain melalui makanan, teman-teman Indonesia juga dapat melihat pemandangan-pemandangan yang ada di Taiwan,” tambahnya.
Baca juga : AirAsia Dukung Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Tanah Air
Dirinya juga berharap pemerintah Indonesia dapat lebih banyak berkomunikasi dengan Taiwan. “Kami berharap untuk dapat lebih banyak komunikasi dengan pemerintah daerah Indonesia,” ucap Chou.
Lampion Borobudur
Indonesia jadi salah satu negara yang turut hadir memeriahkan Taiwan Lantern Festival 2024 di Tainan, pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Di antara ratusan lampion, terdapat lampion yang cukup besar berbentuk Candi Borobudur.
Baca juga : Sebelum Berganti Musim, Ini Tiga Lokasi untuk Melihat Bunga Sakura
Lampion miniatur Candi Borobudur bertuliskan Indonesia itu diciptakan oleh seniman asal Taiwan Li Jian Nan. Miniatur Candi Borobudur karya Li berada tepat di sebelah lampion Korea Selatan.
Li mengaku membuat miniatur Candi Borobudur usai ditugasi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei.
“Saya ditugasi untuk memberi pandangan untuk memperkenalkan Indonesia. Jadi salah satunya dengan membuat miniatur lampion bangunan kuno Borobudur sebagai lambang ikon budaya dunia,” papar Li, saat ditemui di Taiwan Lantern Festival 2024, Tainan, Taiwan, Sabtu (24/2).
Baca juga : Bali Siap Pungut Biaya Retribusi Love Bali dari Wisatawan Mancanegara
“Warisan budaya dunia yang ada di Indonesia. Jadi ini juga bisa mewakili Indonesia dari Taiwan agar seluruh dunia kenal dengan Indonesia,” tambahnya.
Li menerangkan proses pengerjaan miniatur Candi Borobudur tak terlalu lama. Bahkan, Li hanya bermodalkan melihat foto Candi Borobudur lantaran belum pernah datang langsung ke Borobudur.
Tetapi, Li mengaku sangat ingin berangkatdan melihat langsung Candi Borobudur. Li menyebut dirinya bekerja bersama lima otang lainnya untuk membangun miniatur Candi Borobudur.
Baca juga : Sandiaga Beberkan Tujuan Pungutan Rp150 Ribu untuk Turis Asing di Bali
Adapun miniatur Borobudur karya Li sudah pernah dipamerkan pada Taiwan Lantern Festival 2023 di Taipei.
Di tahun ini, Li mengatakan ada pembaharuan miniatur Candi Borobudur dengan menambahkan beberapa hiasan, seperti bunga melati di samping tulisan Indonesia.
“Termasuk ada tambahan bunga melati di sampong tulisan Indonesia. Jadi supaya lebih bagus Indonesianya,” tandasnya. (Ykb/S-4)
Bank BRI menghadirkan asuransi Lentera yang cocok untuk generasi milenial.
LINGKUNGAN pesantren bisa menjadi sarang penularan tuberkulosis (TB) dengan cepat karena lingkup yang padat, ramai, dan sangat erat.
Acara itu mendapatkan perhatian besar dari masyarakat Indonesia dan tercatat sebanyak 600 orang telah mendaftarkan diri secara daring untuk mengikuti acara ini.
Lagu yang dibawakan Lesti itu diciptakan Melly dan diproduseri Andi, yang berusaha menggambarkan perasaan ibu terhadap anak lewat kata-kata.
Kirab Merah Putih menjadi ikon dari Festival Merah Putih (FMP) yang digelar setiap tahun di Kota Bogor, jawa Barat, sejak 2015 silam.
Ada yang baru pada Festival Merah Putih (FMP), gelaran akbar yang rutin digelar setiao tahun di Kota Bogor, Jawa Barat, dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Festival F8 Makassar 2024 kembali digelar untuk keenam kalinya dengan tema 'The Unity', melanjutkan tema tahun lalu 'The Next Gen Treasure'.
Festival Internasional Eight Festival & Forum (F8) di Makassar dibuka dengan pertunjukan Tari Harmoni Nusantara pada Rabu malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved