Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PADA 2024, wisatawan milenial dan generasi Z di Asia Pasifik (APAC) mendeklarasikan pengalaman bersama melalui liburan sebagai bahasa cinta baru mereka, dengan hampir setiap (9 dari 10) wisatawan berniat untuk melakukan liburan bersama orang yang mereka cintai.
Riset Travel Pulse terbaru dari Klook juga mengungkapkan bahwa 3 dari 5 wisatawan akan berbelanja secara royal pada liburan di 2024, mendedikasikan hingga setengah anggaran mereka untuk pengalaman dan aktivitas meskipun biaya meningkat akibat inflasi global.
Bagi generasi Milenial dan Gen Z, tperjalanan atau raveling merupakan lebih dari sekadar liburan, tapi juga wadah utama untuk membangun koneksi dan menciptakan kenangan bersama yang memperkuat ikatan.
Baca juga : PBB Perkenalkan Nama Sederhana untuk Badan Pariwisata Global
COO dan Co-Founder Klook Eric Gnock Fah mengamati tren liburan itu mencerminkan dunia pascapandemi, di mana isolasi yang disebabkan oleh pandemi dan peningkatan digitalisasi kehidupan telah membuat orang mendambakan koneksi.
“Saat kita melewati masa pandemi dan memasuki era liburan, kami mengamati adanya perubahan transformatif dalam dinamika liburan. Ini bukan lagi sekadar sebuah liburan, ini adalah perwujudan bahasa cinta baru, pengalaman bersama. Liburan telah menjadi sarana penting yang menawarkan individu kesempatan untuk terhubung secara tulus dengan diri mereka sendiri, orang yang mereka cintai, dan dunia di sekitar mereka,” ujarnya.
Baca juga : Antisipasi Overtourism Dunia dengan Penguatan Sektor Pariwisata Nasional
64% generasi Milenial dan Gen Z akan meningkatkan anggaran liburan mereka pada 2024 dan hampir separuh dari mereka bersedia mengeluarkan hingga 50% atau lebih untuk liburan mereka.
Fokus wisatawan tetap tertuju pada pengalaman yang menjanjikan hubungan bermakna dengan rekan mereka, dengan 69% dari mereka memesan aktivitas sebelum mengambil penerbangan.
Ketersediaan pengalaman dan keunikannya menjadi salah satu faktor pertimbangan utama wisatawan saat merencanakan liburan. Petualangan alam dan alam terbuka menempati peringkat pertama dengan persentase sebesar 59%, diikuti oleh keasyikan taman hiburan (53%), dan kekayaan budaya dari museum dan situs bersejarah (51%).
Pada 2024, generasi Milenial dan Gen Z di seluruh Asia Pasifik akan melepaskan diri dari kebiasaan pandemi berupa me-time dan rutinitas perawatan diri yang menyendiri, serta akan secara aktif memilih untuk kembali ke jalur yang benar untuk terhubung dan menemukan hal-hal bersama orang-orang yang mereka cintai.
9 dari 10 wisatawan Asia Pasifik ingin melakukan liburan bersama orang lain, baik dengan keluarga, pasangan, atau teman dekat. 30% memilih liburan bersama pasangan (1 dari 3), sementara 26% lebih memilih liburan keluarga (1 dari 4), dan 21% memilih berpetualang bersama teman (1 dari 5).
Milenial juga cenderung melakukan liburan bersama pasangannya, sementara Gen Z memprioritaskan liburan bersama teman.
65% wisatawan memilih petualangan bersama melalui liburan yang lebih sering dan singkat dibandingkan liburan panjang, untuk lebih memaksimalkan jumlah kenangan yang bisa diciptakan.
Destinasi baru juga akan segera hadir bagi 70% wisatawan di Asia Pasifik, dengan destinasi teratas yang masuk dalam daftar keinginan mereka adalah Jepang, Korea Selatan dan Thailand untuk wisatawan di seluruh dunia, dan Jepang, Indonesia (liburan dalam negeri), serta Singapura untuk wisatawan Indonesia.
Bagi sebagian besar wisatawan (96%), postingan tentang perjalanan mereka di platform media sosial lebih dari sekadar dokumentasi—tetapi untuk dibagikan kepada orang lain. Tindakan ini menjadi sarana untuk mengabadikan dan menghargai kenangan bersama lingkaran sosial mereka.
Media sosial terus menjadi sumber utama inspirasi perjalanan, dengan Instagram (77%) dan YouTube (77%) memimpin sebagai sumber utama keinginan untuk berkelana. 1 dari 3 wisatawan berinteraksi dengan konten perjalanan setiap hari dan lebih dari setengahnya secara rutin membagikan pengalaman perjalanan mereka di media sosial.
Dinamika kepercayaan dalam rekomendasi liburan online terus berkembang, dengan tokoh non-selebriti menjadi sumber rekomendasi yang paling terpercaya, yang mencerminkan tren yang lebih luas terhadap konten yang autentik dan relevan. Suara online terus memberikan pengaruh yang besar terhadap inspirasi perjalanan, karena lebih dari 80% mendasarkan pemesanan liburan mereka pada rekomendasi dari pembuat konten, yang menggarisbawahi peran penting influencer digital dalam menentukan pilihan liburan.
Bagi sebagian besar wisatawan (65%), iklim atau musim berperan besar dalam pengalaman liburan bersama. Musim semi di awal tahun adalah musim paling populer di Asia Pasifik, dan hampir separuh wisatawan telah memesan perjalanan dalam tiga bulan pertama tahun 2024. Aktivitas alam dan luar ruangan adalah salah satu cara utama wisatawan untuk menikmati musim yang didambakan ini.
Musim semi paling disukai oleh wisatawan dari Malaysia dan Indonesia, sedangkan wisatawan dari Australia dan Filipina ingin menikmati hangatnya Musim Panas. Taiwan dan Korea sama-sama menyukai warna cerah Musim Gugur, dan Musim Dingin menjadi pusat perhatian wisatawan dari India, Thailand, dan Singapura.
Untuk wisatawan Indonesia, hampir sebagian besar wisatawan (49%) paling menyukai musim semi dan akan memilih untuk mengikuti aktivitas alam dan pengalaman di luar ruangan (75%).
Dengan pengalaman dan media sosial yang mendorong cara para wisatawan mengekspresikan bahasa cinta baru ini di tahun mendatang, Klook mengantisipasi tahun yang penuh dengan antusiasme baru untuk bepergian, menuju destinasi baru, dan hal-hal yang dapat dilakukan. (Z-5)
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Hadirnya perlindungan kesehatan lengkap yang terjangkau menjadi semakin dibutuhkan, mengingat biaya medis yang terus meningkat.
KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis
Laporan Pinhome menyebut bahwa preferensi dan tingkat kemampuan finansial generasi milenial umumnya pada segmen harga rumah menengah ke bawah.
Secara umum, kebanyakan responden tidak memiliki kredit, didominasi oleh Generasi Z (70%) dan Generasi X (60%). Sementara itu, sebanyak 45% Milenial memiliki kredit seperti kartu kredit.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) bersama PT Mastercard Indonesia melakukan revamp Kartu Kredit BNI Mastercard Titanium dengan fokus pada segmen generasi milenial dan Z.
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengatakan keputusan itu bagus dan berpihak pada anak muda untuk maju menjadi pemimpin dan berkancah di politik.
Kopi telah menjadi salah satu komoditas perdagangan terbesar di dunia dan semakin populer di kalangan generasi Z di Indonesia.
Berdasarkan survei, muncul sejumlah nama yang diprediksi melenggang pada kontestasi gubernur-wakil gubernur Jawa Timur.
Banyak pekerja Gen Z yang kerap merasa kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif di tempat kerja. Tiga aspek penting untuk pengembangan diri Gen Z dalam menghadapi karier profesional
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved