Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERNAHKAH kalian melihat daun katuk? Daun katuk memang memiliki ciri khas dengan bentuk lonjong atau lanset, ditandai oleh ujung yang meruncing. Kecantikan daun katuk tidak hanya terletak pada bentuknya yang elegan, tetapi juga pada warna yang bervariasi mulai dari hijau muda hingga hijau tua, mencerminkan usia dan kondisi tanaman yang sehat.
Namun, keunikan daun katuk tidak hanya berhenti pada penampilannya yang menarik. Daun ini ternyata juga menyimpan sejumlah manfaat luar biasa untuk kesehatan. Kandungan gizinya yang kaya, seperti protein, vitamin C, lemak, karbohidrat, dan serat, menjadikan daun katuk pilihan yang baik untuk diperhitungkan dalam pola makan sehari-hari.
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, dengan berat dapat dimakan (BDD) 40 %, kandungan gizi daun katuk per 100 g, adalah sebagai berikut:
Baca juga: Tahukah Kamu Apa Itu Buah Lontar? Ini Dia 10 Manfaatnya untuk Tubuh
- Protein: 6.4 g
- Vitamin C: 164 mg
- Lemak: 1.0 g
- Karbohidrat: 9.9 g
- Serat: 1.5 g
- Beta-Karoten: 9,152 mcg
- Karoten Total: 10,020 mcg
- Thiamin (Vit. B1): 0.00 mg
- Riboflavin (Vit. B2): 0.31 mg
- Niasin: 2.3 mg
- Abu: 1.7 g
- Air: 81.0 g
- Energi: 59 Kal
- Kalsium: 233 mg
- Fosfor: 98 mg
- Besi: 3.5 mg
- Tembaga: 0.30 mg
- Seng: 1.3 mg
- Natrium (Na): 21 mg
- Kalium (K): 478.8 mg
Dikutip dari sumber Dr. Health Benefits, daun katuk memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan, seperti yang berikut:
Baca juga: Simak 6 Manfaat Vitamin H Bagi Tubuh, Dari Mana Sajakah Sumbernya?
Daun katuk bermanfaat bagi ibu hamil karena mengandung senyawa kimia fitokimia yang memiliki sifat obat. Senyawa tersebut dapat merangsang pertumbuhan hormon steroid (progesteron, testosteron, estradiol, dan glukokortikoid) serta eicosanoid, yang dapat bermanfaat bagi wanita hamil.
Kandungan sterol dalam daun katuk, yang memiliki sifat estrogen, dapat memicu produksi ASI, memberikan efek hormonal yang positif bagi ibu yang sedang menyusui.
Bagi pasangan yang menginginkan keturunan, mengonsumsi daun katuk secara teratur dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma pada pria, mendukung kesuburan.
Konsumsi daun katuk selama kehamilan juga dianggap baik untuk kesehatan kulit, membuatnya lebih halus dan membantu menjaga penampilan ibu hamil.
Kandungan kalsium dalam daun katuk dapat membantu mencegah osteoporosis, menjaga kesehatan tulang dan mencegah kerapuhan tulang.
Daun katuk mengandung efedrin yang dapat membantu mengobati influenza, menyediakan bantuan untuk penderita infeksi saluran pernapasan.
Daun katuk bermanfaat bagi sistem imun karena mengandung vitamin C, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Zat klorofil yang tinggi juga dapat membantu menghilangkan bakteri, virus, dan parasit pada jaringan tubuh.
Kandungan antioksidan tinggi dalam daun katuk dapat membantu memperbaiki kerusakan sel-sel dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun katuk dapat membantu mengobati luka pada kulit dengan meningkatkan kontraksi luka dan berperan sebagai anti peradangan.
Mengonsumsi daun katuk dapat membantu mencegah diabetes dengan me
/ningkatkan kadar kalsium, yang dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, yang berkaitan dengan penyakit diabetes.
Mengonsumsi daun katuk secara mentah tidak disarankan, sehingga lebih baik untuk mengolahnya sebelum dikonsumsi. Pastikan daun katuk matang sebelum dikonsumsi untuk menjaga keamanan.
Seperti sayuran lainnya, daun katuk dapat dijadikan bahan sop. Selain itu, cara lain untuk mengolah daun katuk adalah dengan merebusnya untuk membuat teh. Membuat teh dari daun katuk merupakan metode pengolahan yang sederhana.
Pemanasan daun katuk melalui proses rebusan dapat merusak sifat anti-protozoa, sehingga racun-racun yang mungkin terdapat dalam daun katuk dapat berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat teh daun katuk:
1. Pilih daun katuk yang segar.
2. Cuci bersih daun katuk.
3. Rebus dengan menggunakan 250 ml air.
4. Tunggu hingga air mendidih.
5. Setelah mendidih, tuangkan ke dalam gelas.
6. Tambahkan madu atau lemon untuk meningkatkan rasa.
7. Teh daun katuk siap diminum.
Dengan cara ini, kamu dapat menikmati manfaat daun katuk dengan cara yang lezat dan aman. (Z-10)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved