Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TRINSEO, penyedia solusi material global, siap memberikan dampak positif pada masyarakat melalui inisiatif Volunteer Day, yang berfokus pada kegiatan penanaman pohon dan edukasi pengelolaan sampah. Dengan kolaborasi bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, inisiatif ini bertujuan mendorong perubahan berkelanjutan dan mengembangkan ruang hijau untuk lingkungan yang lebih sehat.
"Seperti kita ketahui, pada beberapa waktu terakhir ini kita menghadapi masalah bersama dalam hal penurunan kualitas lingkungan hijau. Kami berterima kasih atas inisiasi yang digagas oleh Trinseo dalam rangka meningkatkan performa ruang terbuka hijau di Jakarta,'' kata Kepala Bidang Jalur Hijau, Dinas Pertamanan dan Hutan kota Provinsi DKI Jakarta, Herlina Merinda, Rabu (13/12).
Sebagai perusahaan yang tergabung dalam Responsible Care® Indonesia, Trinseo menjunjung tinggi nilai-nilai berkelanjutan dan tanggung jawab sosial. Responsible Care® Indonesia sendiri murupakan inisiatif sukarela industri kimia global yang dirancang untuk memperbaiki serta meningkatkan performa lingkungan, kesehatan serta keamanan fasilitas, proses, dan produk. Dalam hal ini, Trinseo memprioritaskan aspek berkelanjutan (sustainability) yang mencakup berbagai fokus, termasuk
perubahan iklim.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Kodim 0723 Klaten Lakukan Penghijauan dan Bersihkan Sungai di Desa Burikan
Mengambil tempat di Taman Dafici, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, inisiatif ini bukan hanya sekadar menanam pohon; lebih dari itu, ini tentang membentuk rasa tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. "Sejak tahun 2014 kami telah menjalankan program ini dengan tujuan untuk melibatkan komunitas dan masyarakat dalam aski konkret untuk menjaga aspek berkelanjutan pada kehidupan sehari-hari kita," kata Dony Wahyudi, Direktur PT Trinseo Materials Indonesia.
"Melalui kegiatan penanaman pohon, kami yakin bahwa tindakan kecil ini akan memiliki dampak besar dalam menciptakan perubahan positif dan llingkungan berkelanjutan," tambahnya.
Baca Juga: Peran Agama Tumbuhkan Kesadaran Dampak Perubahan Iklim
Trinseo Volunteer Day memberdayakan komunitas untuk menukarkan sampah menjadi pohon, kegiatan hari ini telah diikuti oleh Sekolah Menengah Kejuruan Putra Pertiwi, di mana para siswa membawa sampah mereka untuk ditukarkan dengan pohon. Inisiatif ini sejalan dengan upaya Trinseo secara luas untuk mempromosikan pengelolaan sampah dan inisiatif daur ulang, mendorong usaha bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Inisiatif penanaman pohon menjadi tindakan kecil yang menunjukkan komitmen lebih besar Trinseo.
Di masa depan, Trinseo, melalui program Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!), berencana untuk memperluas jangkauannya ke sekolah pada tahun mendatang. Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan mengimplementasikan praktik pengelolaan sampah, membentuk budaya budaya kelola dan daur ulang sampah di lingkungan sekolah.
”Kegiatan penanaman ini hanya awal. Melalui program Yok Yok Ayok Daur Ulang!, kami akan mengunjungi sekolah-sekolah, berbagi pengetahuan kepada generasi mendatang tentang pengelolaan dan daur ulang sampah, serta tanggung jawab lingkungan. Kegiatan tersebut juga akan dilakukan bersama dengan mitra daur ulang kami, Kita Olah Indonesia," tambah Hanggara Sukandar, Presiden Direktur PT Trinseo Materials Indonesia.
Volunteer Day Trinseo adalah bukti dari dedikasi Trinseo terhadap lingkungan yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan bergabung bersama otoritas setempat dan menerapkan program edukasi komprehensif, Trinseo bertujuan menginspirasi perubahan positif dan mendorong masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (RO/S-1)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi pembangunan sistem informasi geospasial yang terhubung dan terintegrasi untuk pertukaran data yang lebih cepat, efektif, dan efisien
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan menolak kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait penataan dan pembersihan tenaga honorer, terutama para guru.
Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI segera menerapkan kebijakan sekolah gratis khususnya bagi sekolah swasta. Diharapkan, kebijakan tersebut bisa dijalankan pada tahun depan.
Hasil verifikasi gelombang I tahap dua yang sudah dilakukan dari 130 Ribu, hanya 77 ribu yang layak menerima KJP.
Pemprov Jakarta perlu merumuskan solusi untuk meminimalisasi kerugian yang dirasakan masyarakat dari kebijakan pembatasan usia kendaraan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved