Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UNIVERSITAS MH Thamrin (UMHT) meresmikan Pusat OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yakni fasilitas pendukung bagi mahasiswa UMHT yang mengambil program studi kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan.
Peresmian Pusat OSCE itu dilakukan langsung oleh Rektor UMHT Daeng Mohammad Faqih di kampus A UMHT, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, hari ini.
Baca juga: Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Gelar Temu Ilmiah Nasional V
Faqih menjelaskan OSCE adalah metode penilaian dalam bidang kesehatan, terutama digunakan untuk menguji keterampilan klinis, pengetahuan, dan kemampuan praktis mahasiswa kedokteran, keperawatan, dan profesi kesehatan lainnya.
Dalam OSCE, mahasiswa diuji melalui serangkaian stasiun atau pos yang berbeda. Mereka dihadapkan pada skenario-skenario klinis yang simulatif.
Mereka harus menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah klinis yang diberikan dalam batas waktu yang ditentukan.
Setiap stasiun biasanya fokus pada keterampilan atau aspek tertentu dalam praktik klinis, seperti komunikasi dengan pasien, keterampilan pemeriksaan fisik, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan klinis.
Baca juga: Pendidikan Dokter Spesialis bukan Home Schooling
"Di Pusat OSCE ini dirancang untuk menyelenggarakan simulasi OSCE. Ini mencakup ruang atau lingkungan yang menyerupai pengaturan klinikal, termasuk peralatan dan manekin untuk latihan keterampilan klinis, pengujian, dan evaluasi."
"Mahasiswa dapat berlatih, mempersiapkan diri, dan diuji di Pusat OSCE untuk meningkatkan keterampilan klinis mereka sebelum terjun ke pengalaman praktik di lapangan," terang mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) periode 2018-2022 tersebut.
Faqih menyampaikan Pusat OSCE ini merupakan salah satu upaya UMHT untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan.
"Pusat OSCE ini akan memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa UMHT. Dengan berlatih di Pusat OSCE, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan praktik klinis di lapangan," ungkap Faqih.
Baca juga: Kolaborasi Apik Wujudkan Transformasi Mutu Layanan BPJS Kesehatan
Sebagai informasi, UMHT yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Abdul Radjak ini didirikan dr H Abdul Radjak.
UMHT saat ini memiliki empat fakultas yakni, Fakultas Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Komputer, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kampus ini memiliki sejumlah fasilitas pendukung yakni Lab CBT (computer based test), Pusat OSCE untuk ujian program studi perawat dan bidan, mini hospital, lab gizi, lab kimia dan biologi, lab simulasi, Galeri Investasi, perpustakaan, pendidikan anak usia dini (Paud) HI MH Thamrin, hingga lapangan futsal dan lapangan basket.
Saat ini UMHT juga membuka program studi baru yaitu Magister Manajemen (S2), melengkapi program studi sebelumnya, Kesehatan Masyarakat (S2). (RO/S-2)
Pemerintah Indonesia dan Jerman telah memperluas kerja sama mereka di bidang ketenagakerjaan melalui penempatan tenaga kerja terampil Indonesia, khususnya perawat, di Jerman.
Perawat Indonesia kini memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa berkarier di Eropa. Itu bisa terwujud setelah Binawan Group bekerja sama dengan korporasi asal Belanda, Susie Care.
Kementerian kesehatan akan mengirimkan sejumlah dokter, perawat, dan teknisi kardiovaskular ke rumah sakit Rizhao Xinyi, Tiongkok, untuk studi.
Binawan menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, untuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan sesuai dengan taraf internasional.
Navigator Pasien Kanker (NAPAK) memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi pasien kanker.
PEMERINTAH Kota Padang bekerja sama dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumbar mengajak lulusan keperawatan untuk bekerja di Luar Negeri (LN).
DPR menilai pemerataan bidan dinilai diperlukan, karena banyak warga yang belum tersentuh pelayanan nakes.
Bidan diharapkan dapat mengambil peran penting dalam meneruskan edukasi mengenai bahaya penggunaan kental manis bukan untuk dikonsumsi sebagai minuman susu anak.
Anggota Komisi IX DPR RI menekankan peningkatan jumlah dan sebaran bidan harus merata di seluruh daerah hingga tingkat desa.
Program ini adalah bentuk apresiasi kepada seluruh bidan atas peran penting mereka selama ini terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan anak.
KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan rasio bidan di daerah sudah cukup hanya diperlukan pemerataan dan distribusi hingga tingkat desa.
Terkait bidan ZN, 49, yang melakukan malapraktik di Kota Prabumulih, Sumatra Selatan, polres setempat melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved