Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ALLAH subhanahu wa ta'ala menciptakan segala sesuatu. Ini bukan berarti bahwa Allah membutuhkan segala bentuk makhluk. Namun, ini karena Allah Maha Pencipta semua dan Allah Maha Kaya terhadap alam semesta sebagaimana disampaikan Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 97.
Bagaimanakah tafsir atau penjelasan Allah Maha Kaya dari alam semesta seperti dalam Surat Ali 'Imran ayat 97? Berikut pemaparan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
Baca juga : Tafsir Ali 'Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah
Fa innallaaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin.
Sesungguhnya Allah Maha Kaya dari alam semesta. (Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 97).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Maha Kaya dari alam semesta. "Ini berarti Allah tidak membutuhkan pada satu pun dari alam semesta," tutur Asyari.
Baca juga : Tafsir An-Nisa' Ayat 56 tentang Siksa Neraka pada Tubuh
Alam ialah segala sesuatu selain Allah, seperti manusia, malaikat, jin, bumi, langit, Arsy, dan lainnya. Allah ialah Pencipta alam semesta sehingga Ia tidak mungkin membutuhkan kepada ciptaan-Nya tersebut.
Justru alam semestalah yang membutuhkan kepada Allah sejak awal penciptaaanya. Ini karena Allah-lah yang mengadakannya dari tidak ada menjadi ada.
Allah ta'ala berfirman:
Baca juga : Tafsir Surat Al-A'raf Ayat 180 terkait Asmaul Husna
وَٱللَّهُ ٱلۡغَنِیُّ وَأَنتُمُ ٱلۡفُقَرَاۤءُۚ
Dan Allah itu Maha Kaya, sedangkan kalian orang-orang yang membutuhkan (kepada Allah). (Surat Muhammad ayat 38).
Allah yang menciptakan manusia, tetapi tidak membutuhkan manusia. Allah yang menciptakan jin, ettapi tidak membutuhkan pada jin. Allah yang menciptakan malaikat, tetapi tidak membutuhkan pada malaikat.
Baca juga : Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Allah yang menciptakan langit, tidak membutuhkan langit. Allah yang menciptakan bumi, tetapi tidak membutuhkan bumi. Allah yang menciptakan Arsy, tetapi tidak membutuhkan Arsy. Allah yang menciptakan tempat, tetapi tidak membutuhkan pada tempat. Sebaliknya, semua makhluk membutuhkan Allah atas segala sesuatu.
Asyari memperingatkan ajaran Ibnu Taimiyah Al-Harrani, tokoh panutan kaum wahabi. Ibnu Taimiyah menyebut para malaikat dengan sebutan أعوان الله atau para pembantu Allah. Dalam bahasa Arab, kalimat ini menunjukkan bahwa Allah butuh kepada para malaikat.
Allah menugaskan sebagian malaikat untuk mengatur sebagian alam semesta. Ini tidak menunjukkan bahwa Allah membutuhkan kepada para malaikat. Ini karena malaikat dan perbuatan malaikat yang berupa mengatur sebagian alam semesta merupakan ciptaan dan kehendak Allah ta'ala. Jadi pada hakikatnya Allah yang mengatur alam semesta.
Baca juga : Takwil Allah Lebih Dekat kepada Manusia daripada Urat Lehernya
Manfaat dari tugas tersebut tidak kembali kepada Allah tetapi kembali kepada para malaikat. Dengan menjalankan tugas itu, mereka menjadi makhluk yang mulia menurut Allah ta'ala.
Demikian juga para nabi. Allah tidak membutuhkan pada para Nabi. Ditugaskan-Nya para Nabi untuk menyampaikan risalah Allah ta'ala kepada umat manusia tidak menunjukkan bahwa Allah membutuhkan para Nabi. Namun, para nabi dan perbuatan yang mereka lakukan itu terjadi dengan ciptaan dan kehendak Allah ta'ala.
Manfaat dari tugas tersebut tidak kembali kepada Allah ta'ala, tetapi kembali kepada para Nabi. Dengan tugas itu, mereka menjadi makhluk yang paling mulia menurut Allah.
Baca juga : Tafsir Al-Qashash 88 Menyembah Allah yang tidak Pernah Hancur
Demikianlah penjelasan tentang Allah Maha Kaya atas segala sesuatu seperti disampaikan dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 97. Wallahu a'lam bish shawab. (Z-2)
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
Untuk itu, simak bacaan surat surat pendek yang bisa kamu hafal dan praktikkan sehari-hari. Berikut 20 surat pendek yang ada dalam juz amma.
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat yang terdiri atas 17 ayat ini termasuk dalam juz amma atau juz 30, Surat Makiyah, dan diturunkan setelah Surat Al-Balad. Arti Ath-Thariq ialah yang datang di malam hari, yakni bintang.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Nah, apa saja 37 surat dalam juz amma? Berikut urutan surat-surat pendek dalam juz 30.
TERDAPAT kisah menarik yang disebutkan dalam kitab Khazinatul Asrar halaman 112. Ini terkait tujuh huruf hijaiyah yang tidak terdapat dalam Surat Al-Fatihah. Apa hikmah di balik itu?
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved