Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu

Wisnu Arto Subari
09/10/2023 20:30
Tafsir Ayat Allah Maha Kuasa terhadap Segala Sesuatu
Umat Islam membaca kitap suci Al-Qur'an saat melaksanakan iktikaf di Masjid Al-Makmur, Banda Aceh, Aceh, Kamis (13/4/2023).(Antara/Irwansyah Putra.)

BANYAK ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Salah satunya ada dalam Surat Al-Baqarah ayat 284.

Lantas apa tafsir tentang ayat itu? Berikut tafsir ayat tentang Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu sebagaimana dipaparkan Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.

Potongan ayat 284 Surat Al-Baqarah

وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ

Wallaahu 'alaa kulli syai in qadiir.

 

Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Tafsir atau penjelasan

"Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu berarti Allah memiliki sifat qudrah (kuasa) yang sempurna. Dengan sufat qudrah, Allah mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada dan meniadakan sesuatu dari ada menjadi tidak ada," ujar Asyari.

 

Segala sesuatu dalam ayat ini terbatas pada sesuatu yang mumkin aqli/jaiz aqli, tidak termasuk yang wajib aqli dan mustahil aqli. Mumkin aqli adalah sesuatu yang dapat diterima oleh akal tentang keberadaannya dan ketiadaannya, yaitu seluruh makhluk.

Wajib aqli adalah sesuatu yang tidak diterima akal tentang ketiadaannya, yaitu Allah dan sifat-sifat-Nya. Mustahil aqli adalah sesuatu yang tidak diterima akal tentang keberadaannya, yaitu seperti ada sekutu bagi Allah, ada anak bagi Allah, dan semacamnya.

 

Kenapa sifat qudrah Allah hanya berkaitan dengan sesuatu yang mumkin aqli? Ini karena tugas sifat qudrah ialah mengadakan dan meniadakan.

Yang menerima ada dan tiada hanyalah sesuatu yang mumkin aqli. Yang wajib aqli tidak menerima ketiadaannya dan yang mustahil aqli tidak menerima keberadaannya.

 

Karena itu, tidak boleh dikatakan, "Apakah Allah maha kuasa menciptakan sekutu bagi-Nya?" Karena ada sekutu bagi Allah itu mustahil aqli.

Pertanyaan bodoh seperti ini tidak boleh dijawab dengan ya atau tidak. Namun ini dijawab, "Qudrah Allah tidak terkait dengan sesuatu yang mustahil aqli."

 

Jadi, mustahil Allah menciptakan sesuatu yang menjadi sekutu atau setara dengan-Nya. Ini karena Allah itu satu dan tidak ingin ada sekutu bagi-Nya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya