Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anak Dwi Mutia Ramdhini dari RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo mengatakan memperbaiki cara menyikat gigi anak dapat mencegah timbulnya karies dan gigi keropos akibat endapan sisa makanan dalam mulut.
"Sisa makanan atau sisa susu yang menempel di gigi dalam jangka waktu yang lama, akan menyebabkan gigi keropos," kata Dwi, dikutip Rabu (13/9).
Dwi mengatakan cara sikat gigi yang masih belum benar dan tidak mengenai semua permukaan gigi, dapat menyebabkan gigi anak berlubang.
Baca juga: Ini Saat yang Tepat Mengenalkan Menyikat Gigi pada Anak
Makanan yang mengandung manis dan lengket dapat bertahan di dalam gigi dan mulut, sehingga sisa makanan di dalam mulut tersebut akan menyebabkan terjadinya karies gigi, jika tidak dibersihkan secara menyeluruh dan benar.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan 93% anak Indonesia berusia 5-6 tahun sudah mengalami karies gigi, karena masih banyak orangtua yang menganggap gigi karies atau berlubang suatu hal yang wajar karena gigi susu pada anak akan berganti saat dewasa.
Padahal, gigi susu anak memiliki banyak manfaat pada tumbuh kembangnya. Yang paling utama adalah sebagai alat mengunyah saat makanan bernutrisi masuk melalui rongga mulut, yang dapat memengaruhi masa bertumbuhnya.
Baca juga: Bau Mulut Saat Berpuasa, Ini Cara Mencegahnya
Jika gigi anak berlubang, fungsi pengunyahannya menjadi tidak maksimal sehingga berdampak pada asupan nutrisinya yang menjadi tidak baik dan kurang, efeknya pertumbuhan dan perkembangan anak pun menjadi tidak baik.
Selain itu, gigi juga sebagai nilai tambah dari fungsi estetika, jika gigi anak ompong atau hitam karena karies dapat memengaruhi kepercayaan diri anak.
Gigi yang copot sebelum waktunya pun, kata Dwi, juga akan memengaruhi gigi selanjutnya yang akan tumbuh menjadi tidak beraturan dan berantakan.
"Kalau misalnya dia berlubang atau sampai lepas sebelum waktunya nanti gigi penggantinya akan tumbuh jadi kehilangan arah bahkan menjadi sempit ruangan yang seharusnya ada atau rahang giginya ini menjadi sempit karena gigi sudah lepas sebelum waktunya, nanti efeknya gigi permanen yang akan tumbuh itu menjadi berantakan," kata Dwi.
Untuk mencegah meningkatnya risiko gigi berlubang pada anak, orangtua harus tegas untuk membatasi konsumsi makanan manis dan lengket seperti permen atau coklat setidaknya seminggu sekali, dengan tetap disiplin menyikat gigi.
Batasi juga konsumsi susu formula maupun ASI sebelum tidur atau sebagai pengantar tidur. Karena ASI sekalipun dapat menyebabkan gigi berlubang.
Dwi mewajibkan orangtua menyikat gigi anak pada malam sebelum tidur agar kuman sisa minum susu tidak menggerogoti gigi.
"Kalau buat anak yang dikasih susu sebelum tidur oke enggak apa-apa tapi baiknya tetap sikat gigi sebelum tidur, atau di lap pakai kasa lembab giginya," ucap dokter yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ini.
Dwi mengatakan terapkan juga kebiasaan rutin menyikat gigi pada anak bahkan saat anak belum memiliki gigi sekalipun, dengan rutin membersihkan rongga mulut dan gusi sehabis mengonsumsi ASI atau susu formula menggunakan kasa lembut atau waslap.
Jika anak sudah memiliki gigi, mulailah menyikat gigi dengan pasta gigi berflouride dalam takaran dosis yang aman untuk anak, yakni sebesar biji beras.
Meskipun anak belum bisa berkumur, kandungan fluoride pada pasta gigi anak masih aman jika tertelan selama masih sesuai dosis yang disesuaikan.
"Saran dari FDI dan WHO sikat gigi harus mulai dari gigi pertama tumbuh dan jangan lupa harus menggunakan pasta gigi yang ada fluoridenya, walaupun tertelan itu masih aman, tapi efeknya untuk proteksi giginya itu sangat berpengaruh banget mencegah supaya gigi nggak karies," ucap Dwi.
Dwi juga mengatakan usahakan menyikat gigi anak pagi dan malam sebelum tidur, dan pakai sikat berbulu lembut. Orangtua juga perlu mendampingi anak untuk sikat gigi setidaknya hingga usia enam tahun untuk memastikan semua area gigi tersikat dengan baik.
Bila perlu jika gigi anak sudah ada tanda-tanda menguning, kunjungi dokter gigi untuk diberikan pasta fluoride dengan dosis tinggi agar tidak semakin melebar dan menjadi karies. (Ant/Z-1)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved