Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DKI Jakarta menempati posisi kelima sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin (11/9) pagi. Berdasarkan data dari laman pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 06.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan mencatatkan konsentraasi polutan particulate matter 2,5 (PM2,5)sebesar 56,2 mikrogram per meter kubik.
Angka itu memiliki arti tingkat kualitas udara tidak sehat karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.
Selain Jakarta, kota besar lain di dunia yang memiliki kualitas udara terburuk adalah Dubai, Uni Emirate Arab, dengan indeks kualitas udara 169, disusul Johannesburg, Afrika Selatan, di angka 167, dan Hanoi, Vietnam, di angka 156.
Baca juga: KLHK Siapkan Gugatan Perdata Ganti Rugi Lingkungan untuk Perusahaan Penyebab Polusi Jabodetabek
Berdasarkan IQAir, kualitas udara dinyatakan sehat jika sebuah daerah memiliki indeks 0-50. Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif ialah di dengan rentang 51-100.
Kemudian, kategori tidak sehat berada di angka 100-199 dan sangat tidak sehat dengan rentang 200-299. (Ant/Z-11)
Baca juga: Polri Usulkan Penggunaan Kendaraan Listrik Sebagai Operasional untuk Tekan Polusi Udara
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved