Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KLAIM udara Jakarta baik-baik saja dinilai tidak benar. Langit Jakarta sedang dilanda polusi hingga menjadi ancaman kesehatan yang serius.
"Data kualitas udara Jakarta baik-baik saja itu bohong," kata Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin (Puput) di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (16/8).
Puput mengatakan masyarakat bisa mencari dan melihat sendiri fakta di lapangan. Partisipasi publik dinilai bisa membantah klaim tersebut.
Baca juga: Jokowi Kasasi Gugatan Polusi Udara, Walhi: Tidak Pantas!
"Selain PM (partikulat) 10 dan PM 2,5, kadar baku mutu tidak sehat ada O3 atau ozon dan sulfur dioksida yang tinggi di Jakarta," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Puput berbagi pengalaman mengawal kebersihan langit Jakarta sejak 1992. Barulah pada medio 1996 dia mendirikan KPPB.
Baca juga: Koalisi Ibukota Demo Buruknya Polusi Udara Jakarta, Ini Tuntutannya
"Sejak 1992 telah melaporkan Jakarta terpolusi setelah Bangkok. Kurang lebih 30 tahun tidak ada perbaikan kualitas udara," jelas dia.
Puput menyebut tindakan komprehensif baru terjadi di 2005. Pemprov dan DPRD DKI Jakarta kala itu sepakat merilis Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
"Ada penurunan drastis karena kualitas udara pada 2007 hingga 2010 membaik," papar dia.
Sayangnya, kata Puput, udara di Jakarta kembali memburuk. Hal itu terjadi sejak 2011 hingga saat ini.
"Setelah 2010 kendur lagi sehingga melampaui baku mutu dan terjadi sampai sekarang," tutur dia. (Z-10)
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
DORONG peningkatan penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian demi menjaga kelestarian lingkungan yang sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi proses pembangunan dan tumbuh kembang.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengajak masyarakat mendorong pemerintah untuk melahirkan upaya penanganan polusi secara serius.
Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Biru Voices 2024 mengedepankan peran aktif orangtua dalam menyampaikan dampak polusi udara terhadap kesehatan anak dan keluarga
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved