Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUNGKIN, kamu pernah mendengar bahwa konsumsi telur bisa berujung pada kolesterol tinggi. Namun, apakah hal ini benar? Ternyata, tidak sepenuhnya salah, lho.
Sebutir telur memiliki kandungan kolesterol sebesar 185 sampai 200 miligram. Sedangkan, kebutuhan kolesterol harian tubuh maksimal hanya sebesar 300 miligram.
Nah itu artinya, mengonsumsi dua butir telur saja sudah melebihi angka maksimal asupan kolesterol yang dibutuhkan oleh tubuh setiap harinya. Terlebih dengan makanan lain yang kamu konsumsi. Sudah pasti, jika asupan makanan tidak diperhatikan, angka kolesterol tentu akan melambung dan meningkatkan terjadinya risiko penyakit stroke maupun masalah pada kardiovaskular.
Baca juga: Ini Tips Makan Daging Bagi Penderita Kolesterol
Tidak heran jika banyak orang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi enggan untuk mengonsumsi makanan ini. Padahal, meski memiliki riwayat kolesterol, tetapi kamu tetap boleh kok mengonsumsi telur sebagai menu makanan harian.
Namun, perhatikan, konsumsinya tetap saja tidak boleh terlalu banyak. Jangan lupa perhatikan pula asupan makanan lain yang kamu konsumsi.
Baca juga: Daging Kambing Yes, Kolesterol No! Simak 4 Tips Sehat Berikut Ini
Sebagian besar kolesterol dalam telur terkandung pada bagian kuning telur. Sementara pada bagian putihnya, kandungan kolesterolnya terbilang rendah. Namun, kolesterol yang terkandung dalam telur, bagi pengidap kolesterol tinggi tetap saja dianggap membahayakan.
Padahal, kenaikan kolesterol dalam darah tidak hanya karena konsumsi telur, justru makanan berikut inilah yang memicu kenaikan kolesterol dalam darah:
Konsumsi telur antara 4-5 butir setiap minggunya terbilang masih aman kok bagi pengidap kolesterol tinggi. Artinya, satu hari konsumsinya tidak lebih dari satu butir, ya. Apabila kamu khawatir akan kenaikan kolesterol tubuh, kamu bisa menghindari mengonsumsi bagian kuningnya dan hanya memakan bagian putihnya.
Meskipun begitu, alangkah lebih baik lagi jika kamu bertanya terlebih dahulu pada dokter, sehingga konsumsi telur tidak berdampak terlalu negatif untuk kesehatan tubuhmu. (Z-3)
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
Kim Seon-ho diketahui mengikuti jejak kebiasaan jalan kaki setiap hari untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung
Pepaya mengandung enzim papain yang dapat membantu memecah lemak di dalam usus.
Batas aman mengonsumsi daging diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya risiko darah tinggi yang melonjak atau kolesterol yang terlalu tinggi saat hari raya.
Pada 1973, Akira Endo untuk pertama kali menemukan zat yang bisa menurunkan kadar kolesterol, yang pada akhirnya menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Otomatis, ketika tidak diberi ASI, tubuh anak selama enam bulan kehidupan pertamanya tidak pernah membentuk ketahanan terhadap kolesterol. Sehingga sampai dewasa tubuhnya terus rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved