Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSULTAN alergi imunologi, yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Molly Dumakuri Oktarina berpendapat demam seorang anak masih dianggap dalam batas normal apabila terjadi enam hingga delapan kali dalam setahun.
"Tetapi demamnya itu tidak berat, tidak diiringi gejala penyakit lain yang mengharuskan anak dirawat di rumah sakit, kemudian episode demamnya tidak lama misalnya satu pekan," kata Molly, dikutip Rabu (2/8).
Molly mengatakan orangtua perlu memikirkan hal-hal yang lebih serius apabila anak mereka terus berada dalam kondisi demam selama dua pekan atau bahkan satu bulan.
Baca juga : Ini Beda Demam Biasa dengan Demam Tifoid
Seseorang, termasuk anak, dikatakan mengalami demam bila suhu tubuhnya berada di atas 38 derajat Celcius. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi ataupun kekurangan cairan.
Oleh karena itu, khusus pada anak, Molly menyarankan orangtua memastikan mereka mendapatkan kecukupan cairan setiap harinya yang disesuaikan dengan aktivitas.
Seperti halnya dengan demam, batuk, dan pilek anak masih dianggap batas umum apabila terjadi enam hingga delapan kali per tahun. Tetapi, sambung Molly, batuk ini tidak disertai sesak, tidak sampai mengganggu atau berlangsung lebih lama.
Baca juga : Ini Kondisi Demam Anak Pascaimunisasi yang Mengkhawatirkan
Molly menuturkan anak pada masa pertumbuhan lebih rentan terkena berbagai infeksi, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menjadi salah satu dari 10 penyakit yang tertinggi di Indonesia dengan prevalensi pada anak Indonesia sebesar 12,8% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.
Menurut dia, ISPA, demam, batuk dan pilek termasuk gangguan pada imunitas yang dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
Beberapa nutrien yang dapat mendukung perkembangan imunitas (sistem kekebalan tubuh) dan kognitif antara lain prebiotik FOS:GOS dan asam lemak rantai panjang seperti omega-3, omega-6, dan DHA.
Baca juga : Dilarang Beri Antibiotik kepada Anak Demam tanpa Indikasi
Prebiotik FOS:GOS memiliki peran untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria sedangkan asam lemak rantai panjang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak.
"Orangtua perlu memahami terkait penyediaan nutrisi yang baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sistem imunitas anak. Daya tahan tubuh yang kuat akan meningkatkan perkembangan sistem kognitif yang optimal," papar Molly.
Dia mengingatkan, asupan nutrisi yang baik dan seimbang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak merupakan pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak hingga dewasa kelak. (Ant/Z-1)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved