Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERINGATAN Hari Lahir Pancasila tak lepas dari aspek historis. Kala itu, Bung Karno sebagai perumus Pancasila sekaligus orang pertama yang mengenalkan Pancasila, menggali dasar negara dari nilai-nilai keadaban bangsa.
Pidatonya saat mengenalkan Pancasila pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 diterima secara aklamasi, meski ada dinamika dalam merevisi teksnya.
“Pancasila lahir dari refleksi ideologis bangsa Indonesia. Pancasila juga mempertegas orisinalitas karakter bangsa Indonesia yang pluralistik tetapi jadi satu-kesatuan,” kata Anggota DPR RI Subardi dalam Sosialisasi 4 Pilar Bangsa, di Papringan, Caturtunggal, Sleman, Provinsi DIY, Jumat (2/6).
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Sekolah ini Tanam Pohon Beringin di Gereja dan Pura
Dalam keterangan tertulis yang Sabtu (3/6), politikus Fraksi Partai NasDem itu menilai, tidak ada kesenjangan antara idealitas dan realitas Pancasila.
Ketimpangan Pembangunan dan Ketidakadilan Bukan Kesenjarngan Pancasila
"Apa yang terjadi saat ini, seperti ketimpangan pembangunan, ketidak-adilan sosial, penegakan hukum yang tebang pilih, maupun pembangunan SDM yang belum merata, bukan termasuk kesenjangan idealitas dan realitas dalam Pancasila. Tetapi lebih kepada faktor cita-cita yang sedang diperjuangkan," paparnya.
“Saya tidak sependapat dalam Pancasila terdapat kesenjangan antara idealitas dan realitas. Bila ada kekurangan saat ini, itu karena kita sedang berjuang mencapai cita-citanya," katanya.
"Peran Pancasila sebagai pemandu, dan menjadi kewajiban kita agar bergerak sesuai rel Pancasila,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Baca juga: Merajut Toleransi Antarumat beragama, Ratusan Umat Muslim Bangun Gereja
Subardi juga mengutarakan betapa Pancasila sangat dihargai oleh bangsa lain. Banyak contoh bangsa yang sesunguhnya serumpun, tetapi hidup dalam cengkraman perang. Artinya, mereka tidak memiliki dasar negara yang mampu menyatukan perbedaan.
“Asas Nasionalisme di sebagian negara Timur Tengah maupun Afrika sampai saat ini masih belum sempurna. Padahal mereka serumpun tetapi kerap dilanda konflik," terang Subardi.
"Kita yang hidup di bumi nusantara patut bersyukur, segala perbedaan suku, ras, dan agama disatukan oleh Pancasila sebagai konsensus bangsa,” jelasnya.
Baca juga: Firli Bahuri: Koruptor Pengkhianat Pancasila
Kandungan Pancasila, lanjut Subardi, tidak sekedar sebagai dasar negara. Lebih dari itu, para sesepuh mengajarkan kepada penerusnya bahwa cara menyelesaikan persoalan bangsa bisa melalui musyawarah.
Pancasila termasuk dalam pilar bangsa yang mampu menjangkau segala tantangan zaman.
“Pancasila disepakati dari forum musyawarah. Tanpa gesekan, tanpa peperangan. Itulah mengapa sesepuh bangsa mengajarkan kita bahwa segala ajaran kebaikan telah dimuat dalam Pancasila. Kebaikan Agama ada dalam Pancasila," jelas Subardi.
"Keluhuran budaya juga ada dalam Pancasila. Pancasila itu sempurna dan abadi untuk Indonesia. Selamat hari lahir Pancasila,” tegasnya. (RO/S-4)
Hari lahir Pancasila harus menjadi wadah refleksi kepada generasi muda bagaimana para pendiri negara menggali nilai sejarah dan moral bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Lahir Pancasila perhatian bukan pada ritual peringatan, namun semestinya pada komitmen menjadikan nilai dasar Pancasila itu sendiri.
TANGGAL 1 Juni lalu kita memperingati Hari Lahir Pancasila.
JIKA publik mengajukan pertanyaan apakah suatu kepemimpinan Pancasila dimungkinkan untuk diwujudkan menjadi peristiwa nyata dalam hidup warga?
Anies mengenang pidato Bung Karno pada sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 silam.
Mantan calon presiden Ganjar Pranowo disambut meriah oleh ratusan warga saat menghadiri puncak acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Flores, NTT.
Pengamalan sila pertama di kehidupan sehari-hari tercermin dalam sikap menghargai perbedaan agama dan menjunjung tinggi kerukunan umat beragama.
Pancasila juga sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar. Salah satunya ialah nilai instrumental. Berikut penjelasan rincinya.
Internalisasi nilai-nilai Pancasila harus diberikan secara bergotong royong oleh orang yang berkompeten dan menyeluruh kepada seluruh komponen masyarakat.
Pengamalan butir-butir Pancasila yang mengandung nilai-nilai kebaikan hendaknya diterapkan di semua sektor kehidupan, dari bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, dan lainnya.
Keberagaman Indonesia juga, menurut Prof Yudian menjadikan negara Indonesia sebagai negara terhebat dalam pendirian negara.
Dalam usianya yang ke-57 tahun, UP berhasil mengalami berbagai kemajuan. Di antaranya ialah UP telah terakreditasi unggul, begitu pula dengan beberapa program studi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved