Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Program Studi Kajian Terorisme Universitas Indonesia Muhammad Syauqillah mengatakan pengarusutamaan Pancasila dalam konteks kehidupan bermasyarakat menjadi hal yang urgen, terutama Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dari sisi etnis, suku, ras, dan agama.
"Karena Indonesia besar sekali, pengarusutamaan Pancasila dalam konteks kehidupan masyarakat menjadi sangat urgen hari ini. Kita tidak bisa menafikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam, yang mempersatukan justru Pancasila itu sendiri," kata Syauqillah seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (30/5).
Syauqillah menjelaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang agamis. Maka, pengarusutamaan nilai Pancasila harus dikembalikan pada pemahaman bahwa tidak ada hal yang kontra atau bertentangan antara sila dalam Pancasila terhadap ajaran agama apa pun.
Menurut Syauqillah, tidak ada agama yang tak suka dengan persatuan, kebinekaan, kemanusiaan yang adil, peradaban, dan etika.
"Nah, tentunya dikembalikan lagi kepada masyarakat karena masyarakat yang mempunyai keyakinan serta punya agama dan kepercayaan. Pancasila itu merupakan representasi dari seluruh keyakinan yang ada di Indonesia," katanya.
Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) itu menilai sangat tidak valid jika masih ada pernyataan bahwa Pancasila dianggap merupakan biang masalah bangsa yang perlu untuk segera diganti karena tidak relevan dengan ajaran agama.
Baca juga: Undang Praktisi dari Jepang, Untar Gelar Seminar Desain Interior Perkantoran
Menurut dia, berada di Indonesia masih bisa beribadah, menikmati jalan-jalan, menikmati alam Indonesia, hal itu karena Pancasila dan persatuan.
"Kita semua memang perlu memformulasikan Pancasila dalam konteks bermasyarakat," katanya.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah harus bisa lebih tegas dalam hal melarang ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Menurut dia, negara harus memiliki kekuatan untuk memayungi kehidupan masyarakat dengan aturan-aturan.
Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, kata dia, ada dua hal yang bisa direfleksikan oleh segenap anak bangsa untuk memperkuat komitmen menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong terciptanya masyarakat yang harmonis, inklusif, dan berkeadilan.
"Pertama, kita harus jadi bangsa yang bersyukur atas nikmat kemerdekaan, persatuan, bangsa yang bersyukur bisa menjalankan ibadah dengan tenang di Indonesia ini sesuai dengan keyakinan masing-masing," katanya.
Kedua, kata Syauqillah, menghormati orang-orang tua yang terdahulu, yaitu dengan menghargai jasa para pendahulu, orang-orang tua dan bersyukur atas apa yang dimiliki serta apa yang dinikmati di Indonesia saat ini.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah, lembaga, dan badan bersama tokoh agama perlu bekerja sama dalam hal pengarusutamaan kompatibilitas Pancasila dan ajaran agama. (Ant/I-2)
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Perpanjangan Operasi Madago Raya merupakan upaya Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulteng.
Komnas Perempuan menyayangkan keberadaan aparatur pemerintah dan penegak hukum namun terindikasi justru semakin memperkeruh keadaan dan tidak menerima penjelasan korban.
SEBANYAK 700 warga Gading Nias Residences bergabung dalam kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan untuk menjalin hubungan yang erat dan penuh semangat.
Tampaknya, toleransi antarumat beragama di tengah kemajemukan masyarakat yang sangat kompleks di Tanah Air mendapat rekognisi dari Jerman.
Tak hanya warga beragama Kristen (Protestan dan Kotolik), tetapi umat Muslim (Islam), Hindu, dan Buddha pun berbaur membantu kesuksesan hari raya tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
FILSUF sekaligus rohaniwan Franz Magnis Suseno menyampaikan bahwa sesungguhnya Indonesia berhasil dalam konteks reformasi, seperti menyatukan keragaman dan berbagai pandangan yang ada.
Berdasar World Happiness Index, negara yang indeks kebahagiaannya tinggi pada umumnya justru level beragama masyarakatnya rendah.
POLISI Malaysia telah menangkap tujuh dari 20 orang yang diyakini sebagai anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI).
Penguatan pencegahan menjadi penting bila berkaca pada dinamika perkembangan radikalisme terkini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved