Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IKATAN Ikatan Anak Indonesia (IDAI) meminta setiap pihak untuk melindungi saluran pernafasan atas anak-anak dari berbagai penyakit terutama pasca kegiatan mudik yang hingga kini masih berlangsung.
"Kita lihat dari penularannya sendiri, yang lebih rentan berisiko terkena (infeksi saluran pernafasan atas) pada saat Lebaran ini, apabila banyak orang berkumpul di satu tempat," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Himawan Aulia Rahman dalam Media Brief Virtual Penyakit Pada Anak Pascamudik yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Himawan menekankan ada banyak sekali penyakit berbahaya yang menghantui selama anak-anak mengikuti perjalanan setelah mudik. Sampai dengan hari ini misalnya, pandemi covid-19 belum usai. Penularan virus masih cepat menginfeksi melalui partikel udara atau droplets dan semakin berbahaya ketika memperingati momen Lebaran.
Baca juga: Sebelum Terlambat, Yuk Kenali Gejala TBC pada Anak
Hal itu dikarenakan banyaknya kegiatan masyarakat yang mengharuskan anak-anak mengikuti silaturahmi, melakukan mobilisasi dan berkerumun di dalam satu ruangan yang sama dengan banyak orang, yang kemungkinan minim protokol kesehatan seperti tidak memakai masker. Penyakit lain yang rentan mengenai anak adalah selesma atau infeksi virus yang menyerang saluran pernafasan atas seperti hidung atau tenggorokan. Anak juga bisa mengalami batuk dan pilek akibat adanya kuman, virus atau bakteri lain yang secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh.
"Ada juga penyakit dari virus yang bisa ditularkan lewat droplets dan saluran nafas seperti infeksi lain seperti campak, itu berisiko bisa meningkat kembali pada saat pasca Lebaran ini," ujarnya.
Baca juga: IDAI: Jangan Diremehkan! Tuberkulosis Anak Bisa Sebabkan Cacat hingga Kematian
Ia menyoroti salah satu penyebabnya adalah banyak orang sembarang memeluk atau mencium anak, tanpa memperhatikan kebersihan diri dan kesehatan anak. Bisa pula hal itu disebabkan ketika anak bermain dan seorang teman atau saudaranya menjadi sumber infeksi dari penyakit yang bersangkutan akibat melakukan kontak erat.
Dikhawatirkan bila anak mengalami batuk pilek, gejala lain yang mungkin akan mengikuti adalah demam, mencret atau mengalami diare. Himawan meminta orang tua apabila menemukan gejala yang diderita masih dalam bata wajar, maka bisa memberikan perawatan di rumah terlebih dahulu.
"Kalau anak demam selain termometer, yang harus ada di rumah tentu paracetamol. Itu orang tua harus menyediakan di rumah sebagai pertolongan pertama," ucapnya.
Sebaliknya, bila gejala sudah diikuti sesak nafas anak harus segera ditangani dengan fasilitas yang ada di rumah sakit.
"Kita perlu berhati-hati apabila nanti sudah masuk sekolah misal masih banyak anak-anak yang sakit batuk pilek, itu pasti kejadian angka sakit infeksi saluran pernafasan atas (selesma) akan meningkat. Apalagi orang tua sudah bekerja anak dititipkan di daycare akan meningkat juga, jadi harus selalu waspada dengan penyakit-penyakit tadi," ucapnya.
Kemudian ia menambahkan, dikarenakan Lebaran merupakan momen anak akan memakan beragam jenis makanan yang mengandung banyak gula, hal itu bisa berdampak pula pada saluran pencernaan. Oleh karenanya, ia mengimbau pada para orang tua untuk bisa memastikan anaknya tidak terkena dehidrasi atau lemas tiba-tiba, yang bisa berujung pada masalah diare, sakit perut, alergi makanan, kembung, muntah hingga sembelit. (Ant/Z-7)
Selama momen libur Idul Adha tahun ini pada 13-19 Juni, jumlah penumpang menuju wilayah KAI Daop 1 Jakarta tercatat sebanyak 195.330 orang.
Anggota Ombudsman Hery Susanto membeberkan fakta-fakta terkait karut marutnya pengelolaan program Mudik Gratis Lebaran 2024 dengan moda bus.
SURVEI Indikator Politik Indonesia menyebut sebagian besar pemudik mengaku puas dengan kinerja polisi lalu lintas (polantas) selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.
PELAKSANAAN mudik Lebaran 2024 dinilai memuaskan. Hal itu berdasarkan hasil jajak pendapat Indikator Politik Indonesia yang menyebut tingkat kepuasan masyarakat mencapai 73,9%.
Apreasiasi tersebut disampaikan Presiden saat melakukan rapat terbatas bersama sejumlah menteri terkait di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (6/5).
Pengamat transportasi Soegijapranata Djoko Setijowarno mendorong pemerintah memperbaiki program mudik gratis karena dianggap bermasalah.
Bermain gawai dapat menjadi salah satu pemicu mabuk perjalanan.
SEBANYAK 4.766 penumpang telah diberangkatkan ke berbagai tujuan dari Terminal Bus Antar Kota Antar Pulau (AKAP) Pulo Gebang, Jakarta Timur, di awal Ramadan 1444 H.
4 tip mudik yakni sesuaikan waktu dengan jam tidur anak, siapkan mainan dan makanan, pilih tempat duduk sesuai dan lokasi hotel yang strategis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved