Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ALERGI yang dialami anak, seperti alergi susu sapi dan protein lainnya, umumkan akan mereda seiring bertambahnya usia. Hal itu dikatakan ahli alergi imunologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Prof Zakiudin Munasir.
"Umumnya, anak yang alergi makanan, seiring bertambah usia, akan membaik," ujar Zaki dalam sebuah diskusi daring, Kamis (13/4).
Menurut Zaki, hal itu karena alergi dialami anak karena saluran pencernaan mereka belum matang sehingga tidak mampu mencerna makanan dengan baik.
Baca juga: Ini Cara Mengetahui Pemicu Alergi pada Anak
"Alergi terjadi karena belum matangnya saluran cerna. Kalau saluran pencernaannya matang, dia akan bisa mencerna makanan dengan baik sehingga yang menyebabkan alergi protein itu bisa dipecah dan masuk ke dalam tubuh tidak alergi lagi," ujar Zaki.
"Makanya, biasanya alergi terjadi pada usia dini, saat maturitas saluran cerna belum bagus. Rata-rata paling cepat sampai umur satu tahun untuk alergi susu sapi," sambungnya.
Meski demikian, lanjut Zaki, ada juga alergi yang menetap hingga anak tumbuh dewasa. Salah satunya, alergi seafood atau boga bahari.
Baca juga: Kelembaban Udara Tinggi Picu Reaksi Alergi
"Alergi seafood itu bukan melewati IgE spesifik. Tetapi, protein seafood seperti udang dan kawan-kawannya itu, kalau disimpan lama, proteinnya akan terurai dan melepaskan histamin," kata Zaki.
Histamin, lanjut Zaki, yang kemudian memicu reaksi alergi.
Untuk itu, ia menyarankan jika ingin mengonsumsi boga bahari, konsumsilah boga bahari yang segar yang belum terurai proteinnya.
Kemudian, meski alergi biasa terjadi pada usia dini, Zaki tetap mengingatkan orangtua agar tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa bayi mengalami alergi, meskipun dia menunjukkan gejala alergi.
Menurutnya, orangtua juga perlu mencermati faktor-faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab gejala yang muncul tersebut.
"Misalnya, anak sedang tiduran di karpet, dia dikasih susu, lalu gatal-gatal. Belum tentu (gatal-gatal) itu dari susu. Mungkin karena debu di karpet itu yang menjadi pencetus. Jadi butuh pemeriksaan-pemeriksaan tambahan agar tidak salah diagnosa," katanya.
Adapun tanda-tanda kegawatan terkait alergi yang mengharuskan orangtua segera membawa anak ke dokter adalah jika muncul gejala di antaranya biduran yang hebat di seluruh badan.
"Kalau biduran yang hebat seluruh badan harus hati-hati, kita takutnya bermasalah di saluran nafas, jadi bahaya. Itu tanda awal alergi berat. Minimal kalau punya riwayat alergi itu harus punya antihistamin, itu pertolongan pertama," pungkas Zaki. (Ant/Z-1)
Penggunaan bedak tabur pada bayi baru lahir dapat berisiko menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas.
Kucing Sphynx merupakan salah satu ras kucing yang sangat unik karena tidak memiliki bulu. Kondisi inilah yang juga membuat mereka hipoalergenik.
ANDA pengidap alergi padahal mau memelihara kucing? Ini rekomendasi beberapa jenis kucing untuk dijadikan hewan peliharaan calon pemilik yang mengidap alergi.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa membahayakan tubuh.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved