Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gopek, Goceng, Ceban, Goban, Gocap, Berapa Rupiah? Ini Artinya

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
17/3/2023 22:39
Gopek, Goceng, Ceban, Goban, Gocap, Berapa Rupiah? Ini Artinya
Ilustrasi nominal uang(Antara/Mohammad Ayudha)

ANDA mungkin pernah mendengar istilah gopek, goceng, ceban, dan sebagainya untuk menyebut nominal uang tertentu. Meskipun banyak masyarakat Indonesia menggunakan istilah tersebut, tidak semuanya paham apa arti dan asal-usulnya.

Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menggantikan nominal uang rupiah. 

  • Gocap: lima puluh (50)
  • Ceban: sepuluh ribu (10.000)
  • Seceng atau Ceceng: seribu (1.000)
  • Cepek: seratus (100)
  • Gopek: lima ratus (500) 
  • Goceng: lima ribu (5.000)
  • Goban: lima puluh ribu (50.000)
  • Gotiao: lima juta (5 juta)
  • Cepek Ceng: seratus ribu (100.000)
  • Noceng: dua ribu (2.000)
  • Pego: seratus lima puluh (150.000)
  • Cetiao: satu juta (1 juta)

Baca juga : Fungsi Turunan Uang selain Alat Tukar, ini Contohnya

Sebutan tersebut berasal dari bahasa Mandarin dan sering digunakan oleh suku Tionghoa yang berdialek Hokkian. 

Mayoritas suku Tionghoa yang menjadi pendatang di Indonesia berasal dari Provinsi Fujian di wilayah Tiongkok selatan. Pendatang dari suku Tionghoa itu memakai bahasa Mandarin dengan dialek Hokkian untuk berdagang atau betransaksi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, dialek Hokkian itu menjadi familiar di tengah masyarakat Indonesia.

Bahkan beberapa istilah seperti gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, dan goban sudah resmi masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya