Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERNAHKAH kamu mendengar atau bahkan membaca kata bisa (racun) dengan bisa (mampu)? Tahukah kamu jika kata tersebut disebut homonim?
Selain itu, ada juga homograf yang memiliki ejaan yang sama, tetapi makna juga berbeda. Sedangkan homofon punya pengucapan yang sama, tetapi penulisan dan makna berbeda.
Terakhir adalah polisemi yakni kata yang memiliki banyak arti. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh kata homonim, homograf, homofon, dan polisemi berikut ini.
Homonim adalah kata yang memiliki makna atau arti yang berbeda tetapi lafal dan ejaannya sama. Jika ditinjau secara etimologi, homonim merupakan serapan dari bahasa Inggris homonym. Kata homonym berasal dari bahasa Yunani homos yang berarti sama dan onyma yang berarti nama. Kedua kata tersebut (homo dan onyma) menghasilkan gabungan kata homonymos yang berarti mempunyai nama yang sama. Seiring berjalannya waktu, kata homonymos kemudian berkembang menjadi homonymon dan diserap ke dalam bahasa latin menjadi homonymum.
Sedangkan menurut KBBI, homonim artinya kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama, tetapi memiliki makna berbeda. Hal ini karena kata tersebut sejatinya berasal dari sumber yang berlainan, misalnya hak pada hak sepatu dan hak pada hak asasi manusia.
Secara singkat, Suparni 1 (1988: 95) menjelaskan bahwa homonim ialah beberapa kata yang masing-masing mengandung arti sendiri tetapi secara kebetulan sama bentuknya, hanya etimologinya berbeda (sumber berbeda).
Supaya lebih paham, contoh homonim lain sebagai berikut.
a. Rapat (dekat sekali/tidak renggang) dan rapat (pertemuan untuk membicarakan sesuatu).
- Setelah digunakan, jangan lupa kerannya ditutup lagi dengan rapat.
- Para panitia sedang mengadakan rapat untuk persiapan lomba.
b. Salam (sapaan) dan salam (jenis tanaman).
- Rika menitipkan salam untuk Rani.
- Daun salam berfungsi menambahkan cita rasa pada masakan.
c. Buku (kitab) dan buku (tempat pertemuan dua ruas).
- Nisa suka membaca buku yang bertema bisnis.
- Buku merupakan bagian yang paling keras pada tebu.
d. Jangka (rentang waktu) dan jangka (alat ukur).
- Misya mengukur diameter tutup botol dengan jangka sorong.
- Jangka waktu peminjaman buku di perpustakan ialah satu minggu.
Homograf merupakan kebalikan dengan homofon. Jika kata homofon memiliki pelafalan yang sama tetapi ejaannya berbeda, sedangkan kata homograf memiliki persamaan dalam hal ejaan tetapi pelafalannya berbeda.
Jika ditinjau secara etimologis, kata homograf ternyata juga berasal dari Bahasa Yunani, yaitu homos yang berarti sama dan grapho yang berarti sesuatu yang tertulis. Kedua kata tersebut digabungkan menjadi homographos yang berarti dari huruf yang sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya.
Suatu kata yang memiliki makna berbeda tetapi ejaannya sama disebut dengan homograf. Supaya memudahkan kamu dalam memahaminya, berikut ini contohnya.
1. Tahu.
a. Tahu diartikan sebagai mengenal atau mengerti akan suatu hal.
b. Tahu memiliki arti makanan yang terbuat dari kedelai rebus.
2. Kecap.
a. Jenis bumbu masakan yang terbuat dari kedelai hitam dan memiliki rasa manis.
b. Gerakan mulut ketika mengunyah yang mengeluarkan suara.
3. Keset.
a. Keadaan suatu benda enggak licin setelah dibersihkan.
b. Kain atau serabut yang digunakan untuk membersihkan alas kaki sebelum masuk ruangan.
4. Mental.
a. Terpelanting atau terlempar karena berbenturan dengan benda lain.
b. Keadaan kejiwaan seseorang.
5. Serak.
a. Keadaan tidak teratur.
b. Suara yang parau.
6. Serang.
a. Nama daerah di provinsi Banten.
b. Gerakan tiba-tiba dengan tujuan menjatuhkan lawan.
7. Per.
a. Kata yang menjunjukkan pembagian.
b. Benda sejenis pegas.
8. Memerah.
a. Kegiatan memeras susu.
b. Berubah warna menjadi merah.
Homofon adalah kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda dari segi maksud. Secara etimologi, homofon berasal dari kata homo yang berarti sama dan foni yang berarti bunyi atau suara.
Jadi, dapat disimpulkan perbedaan karakter bunyi tetapi memiliki penyebutan yang sama disebut dengan homofon. Meskipun tulisan hurufnya sama, tetapi dibacanya sama berarti kata tersebut termasuk dalam ragam bahasa homofon.
Berikut contoh homofon ialah kata bank dan bang. Perhatikan kalimatnya.
1. Ibu akan pergi ke bank untuk mengambil uang (bank dalam kalimat ini berarti lembaga keuangan).
2. Bang Dirga sangat menyukai nasi tutug oncom buatan ibu (bang dalam kalimat ini berarti sebutan untuk kakak laki-laki dalam budaya betawi).
Dari kedua kalimat di atas, kita bisa melihat bahwa ejaan dan makna keduanya berbeda, tetapi pelafalannya sama, yaitu bang.
Setelah membahas homonim, homograf, dan homofon kali ini kita akan membahas tentang polisemi. Polisemi adalah relasi makna antarkata yang sering digunakan dalam beberapa kalimat atau konteks berbeda atau suatu makna yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya kata mata yang digunakan untuk beberapa frasa atau kata majemuk misalnya mata rantai, mata kaki, dan mata pencaharian.
Berdasarkan tinjauan etimologi, kata polisemi berasal dari bahasa Yunani poly yang berarti banyak dan sema yang berarti tanda. Keduanya digabung menjadi polysemos yang berarti dari banyak arti. Pada abad pertengahan, Polysemos diserap ke dalam bahasa latin menjadi polysemus yang kemudian pada 1900 diserap juga ke dalam bahasa inggris menjadi polysemy.
Pada KBBI, arti polisemi adalah bentuk bahasa, baik itu kata, frasa, atau yang lainnya, yang punya makna lebih dari satu. Contoh polisemi ialah akar yang bisa berarti akar pohon dan akar permasalahan.
Berikut contoh polisemi.
a. Darah (cairan terdiri dari plasma) dan darah (bakat).
- PMI kehabisan stok darah AB.
- Aktris itu memiliki darah seni yang kental.
b. Daun (bagian tanaman yang berhelai-helai) dan daun (bagian barang yang tipis dan lebar).
- Rini memetik daun pepaya untuk dimasak.
- Rumahku memiliki daun pintu berwarna cokelat.
Sekarang kamu pasti sudah tahu kan pengertian dan contoh kata homonim, homofon, homograf, dan polisemi? Jadi, kamu tidak perlu bingung lagi ketika mendengar kata-kata tersebut atau jika diminta menuliskan kalimat yang menggunakan kata homonim, homofon, homograf, atau polisemi. (OL-14)
Gemini AI merupakan model kecerdasan buatan multi-modal yang kembangkan Google. Model kecerdasan buatan ini pertama kali diperkenalkan pada 2023.
Chaoealit Thongduang ditangkap Polri di Bali pada Kamis pagi, 30 Mei 2024. Dia merupakan buronan paling dicari oleh kepolisian Thailand.
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menawarkan ekosistem pendidikan yang menarik bagi mahasiswanya.
KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membahas tren “saranghaeyo” yang lebih banyak digunakan oleh masyarakat, dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia “aku cinta kamu”.
Untuk membuat puisi yang baik, diperlukan rima yang baik. Karenanya, penting bagi penulis puisi untuk mengenal rima.
Prosa adalah tulisan atau karya sastra berbentuk cerita yang disampaikan menggunakan narasi.
Salah satu peristiwa yang ditujukan untuk mengganggu kedaulatan NKRI salah satunya peristiwa DI/TII. Berikut ulasannya.
Pembahasan asmaul husna kali ini yaitu As-Salam. Ini berarti Allah memiliki sifat Yang Maha Memberi Keselamatan. Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan asmaul husna As-Salam.
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan pembentukan zat jenis baru.
Setelah asmaul husna yaitu Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, dan Al-Malik, kini kita membahas nama-Nya yang terindah yaitu Al-Quddus.
Senam otak penting dilakukan sama seperti senam tubuh keseluruhan. Banyak manfaat yang kita peroleh dengan melakukan senam otak. Apa saja manfaatnya?
Lagu Ibu Kita Kartini ialah salah satu lagu wajib nasional Indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved