Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBIJAKAN Presiden Joko Widodo mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dinilai sebagai langkah yang serius. Hal itu ditunjukkan dengan tawaran Indonesia terkait peluang investasi di sektor ekonomi hijau atau green economy dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Indonesia dinilai memiliki kesempatan besar untuk memperkuat agenda dunia untuk menggalakkan ekonomi hijau melalui KTT G20 tahun ini. Sebab itu, langkah tepat bagi Presiden Jokowi untuk bisa mendorong kerjasama mewujudkan pembangunan ramah lingkungan (berkelanjutan) melalui transisi energi fosil ke energi terbarukan.
"Tentu kita sangat mendukung kebijakan tersebut, apalagi Presiden Joko Widodo sangat concern terhadap pengembangan EBT," kata Pemerhati Energi Terbarukan Dewanto Indra Khrisnadi kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/11).
Baca juga: Komunike B20 Harapan Pemulihan Ekonomi Global
Sebagai presidensi G20, Indonesia telah menunjukkan kesiapan mengembangkan EBT nasional. Presiden Jokowi mewujudkan komitmen itu dengan mengeluarkan Perpres No 12 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
Lenih jauh, Indra Khrisnadi mengatakan EBT ini boleh dikatakan energi masa depan karena semua negara sedang mengarah ke sana. Untuk itu, keinginan Presiden Jokowi ini sangat tepat dengan dukungan Sumber Daya Alam (SDM) yang melimpah di Indonesia.
"Pengurangan emisi gas rumah kaca dan kelestarian lingkungan jadi perhatian dunia. Ditambah lagi, persoalan bahan baku EBT ini sangat melimpah di Indonesia," lanjutnya.
Forum KTT G20 ini, lanjut Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) itu, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong kerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan (ramah lingkungan) melalui transisi energi fosil ke energi terbarukan, selain fokus pada masalah krisis ekonomi dan ancaman krisis pangan.
Alumnus Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) itu menambahkan beberapa EBT yang potensial dikembangkan antara lain, Biofuel, PLTS, dan lain-lainnya.
Pemerintah juga terus mendorong kapasitas EBT nasional. Targetnya adalah pada tahun 2025, harus sudah tercapai sebesar 23% hingga 25% dengan perkiraan investasi sebesar US$36,35 miliar.
Langkah pengembangan EBT juga disertai dengan langkah tegas lainnya yakni berupaya menghentikan pembangunan PLTU dan menargetkan pengakhiran operasi PLTU yang sudah jalan hingga 2050.
"Produksi CPO yang melimpah dari kelapa sawit bisa menjadi Biofuel. Ini potensial untuk dikembangkan. Begitupun dengan PLTS, saat ini komponennya sudah agak murah, sehingga bisa makin dipercepat untuk dikembangkan ke masyarakat," paparnya.
Yang jelas, kata Indra Khrisnadi, pengembangan mobil listrik harus terus dipacu. Karena itu menjadikan Indonesia sebagai produsen batere listrik dunia sangat masuk akal.
"Apalagi ketersediaan tambang Nikel, yang menjadi bahan baku pembuatan batere ini sangat banyak tersedia," pungkasnya.
Dengan semua yang dilakukan tersebut, maka Indonesia bergerak lebih cepat di antara negara-negara G20 lainnya. Sebab Indonesia memiliki modal yang kuat, SDA yang melimpah, untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung ekonomi hijau dunia. (RO/OL-1)
Akselerasi penggunaan energi hijau di Indonesia perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur hilir dan penyediaan bahan bakar yang bersih secara masif.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta kapasitas dan nilai tambah industri otomotif dapat diperkuat.
Untuk pertama kalinya, PT Pertamina meluncurkan Kerangka Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Framework) yang bertujuan untuk memastikan upaya keberlanjutan perusahaan.
Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia memiliki kekuatan besar dan daya saing tinggi untuk mewujudkan ekonomi hijau, bukan sekadar ikut-ikutan gerakan dunia.
Showroom ini menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan terpercaya, serta terdapat charging station yang dapat diakses oleh para pengunjung.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus memperkuat komitmen untuk menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia.
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
Menteri ESDM Arifin Tasrif meluncurkan soft energize (pemberian tegangan listrik) ke smelter PT Ceria yang bersumber dari layanan energi baru terbarukan (EBT)
Norwegia berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan hampir mencapai 100% energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan.
NEGARA anggota ASEAN dinilai perlu untuk mulai merencanakan berpindah dari energi fosil, khususnya batu bara.
REC adalah sertifikat energi hijau atau sertifikat energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik dari sumber EBT.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tidak tergesa-gesa mengambil keputusan mengekspor listrik energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved