Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DIABETES atau juga dikenal sebagai ibu dari segala penyakit, merupakan kondisi serius di mana kadar glukosa di dalam darah kita melonjak tinggi.
Hal ini bisa terjadi oleh dua alasan yaitu ketika tubuh tidak mampu lagi menghasilkan atau memproduksi insulin sama sekali. Bahkan, insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas tidak berfungsi efektif sehingga tidak mampu lagi mengontrol kadar gula darah.
Seseorang dengan diagnosis diabetes, mungkin menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana hal itu dapat berjalan seimbang dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari menenangkan perasaan, aktivitas di tempat kerja, atau bahkan saat melakukan perjalanan.
Secara umum, diabetes memiliki tiga kategori yaitu tipe 1, tipe 2, dan tipe gestasional. Pada tipe 1, tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin sama sekali.
Sedangkan tipe 2, insulin yang dihasilkan tidak efektif atau kurang. Sedangkan tipe gestasional umumnya dialami oleh wanita yang sedang mengalami kehamilan. Di mana, dari ketiga tipe diabetes ini glukosa tidak lagi dapat masuk ke sel di tubuh kita, sehingga menumpuk di dalam darah. Akhirnya lambat laun hal ini mengarah ke gejala Diabetes.
dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt, FINASIM, mengutarakan ada tiga gejala diabates yang perlu kita ketahui, salah satu di antaranya adalah sering pergi ke toilet.
“Gejala-gejala nya disebut dengan 3P. Pertama yaitu polifagia yaitu banyak makan, jadinya ya mudah lapar. Kedua, polidipsia alias banyak minum jadi mudah sekali haus," ujar dr.Jeff dalam perhelatan rebranding mGanik di kanal Shopee Live bertajuk “Kunci Sukses Melawan Diabetes Bersama mGanik”, baru-baru ini.
"Lalu, ketiga yaitu poliuria alias jadi banyak ke WC atau banyak pipis. Gejala ketiga ini sering banyak sekali terjadi oleh penderita diabetes, karena disebabkan adanya kebocoran dari urine. Jadi ada gula yang terlalu banyak sehingga turun dan akhirnya keluar di urine,” jelas dr. Jeff.
Baca juga: Penderita Diabetes Diingatkan untuk Rutin Periksa Kesehatan Mata
Gejala poliuria sendiri memang sering dialami oleh penderita diabetes. Terkadang terdapat juga gejala-gejala penyerta lainnya, seperti yang dialami oleh pejuang diabetes, Ibu Zuhaida, dari Tebet, Jakarta Selatan.
“Gejala awal yang saya alami juga tidak terlalu berat, hanya heran saja jadi sering ke toilet, badan terasa lemas, dan mengantuk” jelasnya.
Beliau mengakui bahwa dirinya memang memiliki riwayat keluarga Diabetes sehingga berpotensi terpapar penyakit tersebut akibat faktor genetik.
Meskipun demikian, dirinya mengakui telah menjalani pola hidup sehat mulai dari konsumsi sayur, buah, dan suplemen diabetes sebagai penunjang kebutuhan nutrisi dan serat, serta melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, sebagai antisipasi sehingga gejala-gejala Diabetes tidak mengarah pada komplikasi.
Jika terjadi komplikasi, dr. Jeff menjelaskan terdapat gejala-gejala yang sering terjadi pada penderita diabetes.
Seperti merasa lemas atau sering merasa lelah, dikarenakan adanya perubahan pada masuknya gula darah ke dalam sel tubuh pada penderita diabetes.
Hal tersebut terjadi karena adanya kekurangan atau resistensi serta kelainan pada hormon insulin yang berfungsi memasukkan gula darah ke dalam sel tubuh sehingga menghasilkan energi. Jika tidak ada tindakan lebih lanjut, justru akan menimbulkan komplikasi.
Menanggapi perihal pencegahan komplikasi pada penderita diabetes, Michael Candiago, Founder mGanik, menjelaskan bahwa perlu melakukan pencegahan sejak dini sehingga tidak mengarah pada risiko tersebut.
“Melakukan diet seimbang akan memungkinkan penderita diabetes untuk mengelola kadar gula darah serta membantu dalam menjaga berat badan yang sehat juga tambahkan superfood, dalam memenuhi nutrisi harian kita.” ucap Michael.
dr.Jeff menjelaskan bahwa kunci sukses dalam melawan diabetes yaitu apa yang kita hadapi serta kemungkinan-kemungkinannya.
“Kunci sukses nya sebenarnya adalah kita tahu apa yang kita hadapi dan yang akan terjadi seperti komplikasi, tetapi jangan sampai hal ini terjadi ya. Jadi sudah kita antisipasi dahulu seperti mencari edukasi tentang diabetes. Pastinya kita dapat melawan diabetes dengan mengontrol gula darah,” pungkasnya. (Nik/OL-09)
Salah satu sesi yang menarik dalam kegiaan itu ialah upaya kolaboratif untuk membentuk masa depan pendidikan di wilayah Asia Pasifik.
Pasien TB masih kurang memahami terkait identifikasi dan tahapan pengobatan yang dijalaninya.
Ariston mempersembahkan serangkaian aktivitas dan diskusi yang menarik, untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyamanan dan kehangatan rumah.
Tantangan sektor keuangan Indonesia semakin besar dengan banyaknya black swan event yang terjadi.
Seminar ini membahas strategi dan peluang yg muncul di Indonesia ditengah situasi perekonomian saat ini, termasuk dampak pasca presiden Pemilu, pemindahan Ibukota ke IKN, dan Redenominasi.
TEMUAN adanya air minum dalam kemasan (AMDK) mengandung senyawa bromat melebihi ambang batas dinilai merugikan konsumen dan membahayakan kesehatan
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved