Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil menciptakan produk pangan yang unik dan sehat berbahan dasar pangan lokal. Sebanyak 11 inovasi dengan gizi tinggi telah dipamerkan melalui kegiatan UPH Food Explore 2022.
Bertemakan 'Utilization and Diversification of Local Functional Food', para mahasiswa mampu menghadirkan produk seperti jelly dan es krim dari daun pepaya, keripik dari daun singkong dan daun katuk, es krim kencur, brownies yang terbuat dari tempe, minuman kombucha, dan lainnya.
Melalui rangkaian acara Food Explore 2022, Prodi Teknologi Pangan UPH ingin mendorong publik untuk mengonsumsi produk berbahan dasar pangan lokal yang dapat diolah dan bermanfaat dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
“Di Food Explore kali ini kami mahasiswa didorong untuk membuat inovasi pangan yang unik dan sehat. Saya membuat healthy jelly dari daun pepaya dengan nama ‘Yale’ yang rendah gula tapi tetap enak. Daun pepaya terkenal pahit tapi kaya manfaat bagi tubuh. Untuk itu dalam prosesnya saya menggunakan Bentonite Clay dan menambahkan pemanis buatan yang digunakan dalam batas aman dengan kalori yang lebih rendah daripada gula biasa," ungkap salah satu mahasiswa, Kesya Christyanti Stephanus dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11).
"Melalui pameran ini saya juga ingin meningkatkan konsumsi daun pepaya dengan mengajak masyarakat untuk berkreasi mengolahnya menjadi makanan sehat," lanjutnya.
Ketua Prodi Teknologi Pangan UPH Ratna Handayani menjelaskan, pameran tersebut merupakan upaya untuk menanamkan prinsip penggunaan bahan lokal yang bergizi kepada mahasiswa. Sehingga, kedepannya mereka dapat membuat produk-produk dalam negeri yang bermanfaat bagi kesehatan.
Baca juga : Sampoerna Academy Dorong Kreativitas Anak di Bali Melalui Literasi
Selain itu, Ratna menambahkan, ke-11 produk inovasi kali ini dibuat melalui pemanfaatan dana yang diperoleh dari Program Kompetisi-Kampus Merdeka (PKKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).
“Sumber pangan lokal kita sangat berlimpah dan berpotensi untuk bisa menjadi pangan fungsional, yaitu pangan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Pangan fungsional menjadi senjata kita untuk tetap sehat di masa sekarang. Prodi Teknologi Pangan UPH berharap, mahasiswa kami bisa terus berani melakukan terobosan inovasi dalam mengolah bahan dasar pangan lokal Indonesia yang tinggi gizi, namun belum diminati. Inilah tantangan para mahasiswa, bagaimana mereka melakukan inovasi makanan yang tadinya tidak disukai, menjadi produk yang enak, sehat, dan menarik,” jelas Ratna.
Sementara itu Rektor UPH Jonathan L. Parapak memberi apresiasi atas kreativitas mahasiswa. Dia mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia.
“Salut kepada mahasiswa Teknologi Pangan UPH yang punya ide brilian dan terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan kita. Kita lihat di Food Explore ini, mahasiswa UPH sangat kreatif, sehingga mereka sudah siap untuk membuat produk-produk yang komersial. Ini salah satu pembuktian bahwa UPH senantiasa memberikan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul, penuh kreasi, dan siap menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat," kata dia.
Food Explore tahun ini juga mengadakan sejumlah kompetisi untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni lomba Inovasi Bersyarat yang diikuti oleh 10 SMA se-Jabodetabek, serta lomba Scientific Research Competition untuk tingkat universitas. Selain kompetisi, diadakan juga Seminar Nasional untuk menambah pengetahuan siswa, mahasiswa, serta publik tentang peran pangan fungsional dengan menghadirkan para ahli di bidang pangan. (OL-7)
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Perubahan mempengaruhi cara konsumen berinteraksi dan memahami pengalaman mereka dalam bertransaksi dengan brand.
Secret Bar: Soiree berhasil menghadirkan kembali budaya kopi yang baru. Mikael, yang baru saja memenangkan World Barista Championship Busan 2024, mempersembahkan tiga minuman kopi inovatif.
Seorang inventor harus memiliki invensi yang sudah atau sedang didaftarkan Perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) nya ke Direktorat Jenderal KI, Kementerian Hukum dan HAM.
KALANGAN mahasiswa yang diwakili oleh beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mendeklarasikan penolakan aktivitas judi daring atau online karena dianggap merugikan masyarakat.
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Campuran ekstrak rosella dan bekatul beras hitam dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 68,39±0,26 persen.
Sebanyak 60% lulusan bekerja sesuai dengan profesi mereka di bidang arsitektur dan 25% mampu membuka bidang usaha secara mandiri di bidang arsitektur.
MAHASISWA Marketing Communication dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan BhoomeEco, acara inspiratif yang mengangkat tema Food Waste.
Kemendikbud-Ristek menegaskan bahwa program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester genap tahun akademik 2024/2025 tetap berjalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved