Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SARAF kejepit merupakan kondisi berbahaya yang biasanya ditandai dengan rasa nyeri di area tubuh tertentu, termasuk di area pinggang.
Meskipun begitu, beberapa orang masih sulit membedakan nyeri pinggang biasa dengan yang berbahaya.
Apalagi, mengutip dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa sekitar 80% pernah merasakan nyeri di area pinggang, setidaknya sekali dalam hidupnya.
Banyak orang abai terhadap nyeri pinggang, beberapa orang lainnya merasa perlu melakukan pengobatan.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara membedakan rasa nyeri pinggang akibat saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa? Simak ulasannya dalam artikel berikut!
Berbagai penyebab nyeri pinggang
Nyeri pinggang merupakan masalah umum yang sering dialami oleh orang dewasa. Meskipun begitu, sangat sulit mendiagnosis nyeri pinggang tanpa bantuan medis, apalagi nyeri pinggang ini bisa disebabkan oleh berbagai penyebab.
Baca juga: Metode Dekompresi Atasi Saraf Terjepit Tulang Belakang
Mengutip dari Cleveland Clinic menyebutkan bahwa nyeri pinggang atau low back pain ini dapat terjadi akibat cedera, kondisi/penyakit tertentu, hingga cedera otot biasa akibat aktivitas sehari-hari.
Rasa nyeri yang muncul pada nyeri pinggang juga berbeda-beda, mulai dari ringan, sedang, hingga nyeri tajam yang mengganggu aktivitas.
Berikut adalah beberapa penyebab nyeri pinggang yang paling sering terjadi, di antaranya cedera saat berolahraga, akibat duduk terlalu lama, atau membawa tas punggung yang terlalu berat, terjadi peradangan pada sendi tulang belakang, kelainan pada lengkungan tulang belakang seperti kifosis, lordosis, hingga skoliosis, serta saraf kejepit atau Hernia Nucleous Pulposus
Saraf kejepit
Hernia Nucleous Pulposus (HNP) atau saraf kejepit merupakan masalah yang sering terjadi di area tulang belakang, umumnya bagian punggung bawah atau pinggang.
Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf di area tulang belakang tertekan oleh jaringan sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri, baal, dan otot bagian tulang belakang yang melemah.
Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, genetika, beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengalami HNP atau saraf kejepit.
Selain itu, risiko lain adalah merokok, karena merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke disk tulang belakang, sehingga menyebabkan tulang belakang lebih rentan rusak dan duduk dalam waktu yang lama.
Bahaya saraf kejepit
Saraf kejepit sebaiknya tak dianggap remeh, karena jika terus dibiarkan akan menganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, sehingga menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat menganggu aktivitas. Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan.
Oleh karena itu, dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, CIPS, dokter spesialis anestesi yang berpraktik di klinik nyeri KL Klinik menyebutkan bahwa sebaiknya jika sudah mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
“Apalagi jika rasa nyeri tak hilang dalam waktu berbulan-bulan hingga menahun, nah itu bisa jadi warning sign adanya saraf kejepit. Untuk itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter,”jelasnya.
Cara membedakan gejala nyeri pinggang biasa dengan saraf kejepit
Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja.
"Namun, kamu harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, dan muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki," jelas dr. Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPM, CIPS dalam keterangan, Selasa (25/10).
dr. Ketut memaparkan bahwa untuk mengatasi sekaligus mencegah saraf kejepit, melakukan pemeriksaan dengan dokter.
“Pemeriksaan pada saraf kejepit biasanya dilakukan setelah melakukan konsultasi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan deteksi HNP dengan CT-Scan atau MRI untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf kejepit," kata dr.Ketut.
"Setelah itu, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan saraf kejepit. Kalau sudah parah ya kita lakukan pengobatan dengan tindakan medis, operasi itu pilihan terakhir,” kata dokter yang berpraktik di Pain Center KL Klinik ini.
"Tempat pengobatan pada masalah nyeri, termasuk masalah nyeri saraf kejepit tanpa tindakan operasi adalah di Klinik Nyeri Pain Center KL Klinik, dengan konsep “Pain Care Management” hadir membantu masalah nyeri Anda," terang dr.Ketut.
"Dokter dan perawat kami sudah tersertifikasi dalam pelayanan nyeri dengan belasan tahun pengalaman dalam menangani ratusan pasien dengan masalah nyeri yang berbeda-beda," ucapnya.
"Dibandingkan dengan terapi nyeri yang konvensional (obat minum) ataupun tindakan operasi yang berisiko tinggi untuk pasien, Klinik Nyeri Pain Care Manajement memilih memfokuskan kenyamanan serta teknik pengobatan modern yang aman dan efektif tanpa pembedahan (operasi)," paparnya. (RO/OL-09)
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
KEINGINAN untuk memperoleh uang dan kesenangan segera mendorong orang mengakses layanan peminjaman uang dan judi online.
ORANG yang mengalami kecanduan judi online bisa diberikan tata laksana awal secara komprehensif dan pencegahan untuk kekambuhannya.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Rumah Sakit Al Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah menyatakan tim dokter mereka berhasil menyelamatkan bayi dari rahim ibu yang terbunuh, Sabtu (20/7).
OTC atau over-the-counter artinya diijual bebas, atau masyarakat biasa menyebutnya obat warung.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Saraf terjepit bisa disebabkan dari banyak faktor mulai bantalan tulang belakang yang pecah menjepit saraf, atau karena bantalan tulang belakang yang menipis karena faktor usia.
Otot-otot yang ada di sekitar tulang belakang harus kuat. Caranya adalah olahraga. untuk memperkuat otot perut dan otot pinggang.
Gejala saraf terjepit punggung bawah antara lain nyeri menjalar hingga ke tungkai bawah, kesemutan dan mati rasa, kelemahan gerakan tungkai, gangguan rangsang BAB dan BAK.
Saat berkendara harus diperhatikan posisi duduk dengan sandaran yang baik, di mana menahan tulang belakang tetap tegak dan setiap setengah jam dapat dilakukan peregangan saat duduk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved