Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kematian Kasus Gangguan Ginjal pada Anak Sangat Tinggi Capai 48%

M. Iqbal Al Machmudi
19/10/2022 13:33
Kematian Kasus Gangguan Ginjal pada Anak Sangat Tinggi Capai 48%
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury/AKI) pada anak sangat tinggi yakni 99 kasus atau 48%.

"Dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 jumlah kasus capai 206 kasus dari 20 provinsi yang melaporkan, dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48%. Angka kematian khususnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai rumah sakit rujukan nasional ginjal mencapai 68%," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Rabu (19/10).

Laporan AKI ari daerah sudah terjadi pada Januari 2022 namun angkanya hanya 1-2 kasus. Namun pada Agustus mulai terjadi lonjakan yang signifikan.

Hingga kini Kemenkes, para ahli epidemiologi, Badan Pengawas Obat dan Makanaan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Puslabfor masih menginvestigasi penyebab penyakit ini muncul dan progesnya sangat cepat.

Namun dari hasil sementara tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan vaksin dan infeksi covid-19.

"Gangguan ginjal terjadi pada usia 0-18 tahun dan kebanyakan pasien 0-5 tahun sementara vaksin belum menyasar usia tersebut," ujar Syahril.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Misterius Telan Lima Korban Jiwa di DIY

Syahril menjelaskan angka kematian tinggi karena ginjal sebagai pusat metabolisme dan organ penting. apabila terjadi infeksi akan mengganggu metabolisme, gangguan ini menyebabkan organ lain terganggu.

"Gagal ginjal tidak bisa melakukan aktivitas untuk metabolisme tubuh, ditandai frekuensi urin yang sedikit. Jika kerusakan berat, tidak terjadi produksi urin lagi, Sehingga tingkat kematian tinggi, dikarenakan masuk fase itu," paparnya. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya