Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Jakarta Bertambah Jadi 49 Kasus

Putri Anisa Yuliani
18/10/2022 15:18
Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Jakarta Bertambah Jadi 49 Kasus
Ilustrasi(Dok.Medcom/freepik)

DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat adanya penambahan kasus gagal ginjal akut misterius. Pekan lalu kasusnya mencapai 42 kasus.

Namun, per 18 Oktober kasusnya naik menjadi 49 kasus. Rinciannya terdapat 35 kasus pada balita dan 13 kasus menimpa pasien di atas usia 5 tahun.

Kasie Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama mengatakan, jumlah pasien yang meninggal dunia tidak mengalami penambahan dari pekan lalu yakni 25 orang. Kemudian, 12 orang menjalani perawatan dan 12 orang dinyatakan sembuh.

"Tidak ada penambahan kematian pada balita maupun anak, baik itu kematian diagnosis secara umum maupun gagal ginjal akut. Jadi sebenarnya secara holistik itu kondisinya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya tapi memang ini suatu hal yang perlu diinvestigasi lebih lanjut demi kesehatan masyarakat," tuturnya dalam diskusi virtual di akun Instagram Dinkes DKI, Selasa (18/10).

Sementara itu, kasus gagal ginjal akut itu mayoritas dialami laki-laki sebanyak 33 orang dan 16 orang perempuan. Ngabila menjelaskan para orangtua harus waspada apabila anak memiliki gejala seperti demam, batuk, pilek, mual, muntah, dan diare yang diikuti penurunan frekuensi buang air kecil atau sama sekali tidak buang air kecil.

Baca juga: Badan POM Diminta Gerak Cepat Atasi Obat Berbahaya Diduga Sebabkan Ginjal Akut

"Ada batas kita harus waspada kalau ada gejala awal gangguan ginjal akut ini seperti misalnya kencing kurang. Orangtua yang tahu frekuensi pipis anaknya atau biasa pake pampers. Itu bisa dilihat atau urin lebih sedikit dan lebih pekat atau tidak kencing sama sekali. Kalau badan, penurunan kesadaran sudah terlambat," terangnya.

Jika anak mengalami gejala tersebut dan tidak ada perbaikan dalam waktu tiga hari, orangtua diminta segera membawa anak ke puskesmas terdekat. Ngabila menambahkan, fasilitas di puskesmas di DKI sudah cukup lengkap.

"Alhamdulillah puskesmas kita bisa diakses gratis dan layanan sudah lengkap. Artinya puskesmas kita udah bisa periksa fungsi ginjal baik itu ureum dan kreatinin untuk melihat gagal ginjal akut atau kronis, fungsi liver, dan lainnya," sambungnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya