Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan menyarankan agar pelari yang mengalami cedera untuk tidak menunda-nunda proses penanganan dan pemulihan sehingga tidak menjadi cedera berlanjut serta bisa kembali berkompetisi.
"Ketika kita cari tahu dan kita diberikan penanganan yang tepat, kita tidak membuang-buang waktu sehingga akhirnya kita bisa kembali berlari lagi dan bisa kembali berkompetisi," kata dokter lulusan spesialis kedokteran olahraga Universitas Indonesia (UI) itu, dikutip Jumat (9/9).
Riset yang diterbitkan di jurnal PLOS One pada 2015 mencatat rata-rata 19%-79% pelari atau 8 dari 10 pelari mengatakan pernah mengalami cedera.
Baca juga: Ini Jenis Cedera yang Paling Sering Dialami Pelari
Jurnal Sports Medicine pada 2014 juga menunjukkan jenis cedera yang paling sering dialami yaitu overuse injury atau cedera karena penggunaan berlebihan, yang muncul dari akumulasi mikrotrauma dan disebabkan oleh ketegangan berulang.
Andi menjelaskan cedera sebelumnya yang tidak tertangani dengan benar merupakan faktor risiko terbesar pada cedera lari. Kebanyakan fenomena, terutama pada pelari bukan atlet, menurut pengamatan Andi, cenderung membiarkan cedera sehingga dapat menjadi sakit berlanjut.
"Seorang pelari itu sering banget cedera sebelumnya, tapi terus tidak ditangani sehingga akhirnya jadi cedera atau ditahan-tahan karena mau maraton, ikut Berlin Marathon, Chicago Marathon, dan segala macam," kata Andi.
Banyak pelari yang cedera sebelumnya merasa khawatir tidak bisa menjalankan latihan menjelang jadwal kompetisi maraton yang semakin dekat sehingga cenderung memaksakan diri untuk berlatih tanpa pedoman.
"Mereka itu selalu berpikiran, 'Kalau saya tidak lari sekarang, nanti saya larinya tidak personal best, nih, di Berlin Marahon atau segala macam'. Jadi akhirnya mereka menunda-nunda (penanganan cedera), dan akhirnya menjelang seminggu atau dua minggu tidak tertahankan dan akhirnya sakit. Itu yang sering terjadi,' ujar Andi.
Ketika mengalami cedera, pelari perlu mengetahui proses penanganan pertamanya, mulai dari melindungi bagian yang cedera, istirahat selama dua atau tiga hari pertama, kompres cedera dengan es, balut cedera, serta tinggikan posisi kaki yang cedera.
Apabila penanganan pertama tidak kunjung memberikan pemulihan, Andi menganjurkan agar pelari segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
"(Penanganan dari dokter) misalnya krioterapi supaya peradangannya berkurang. Ketika untuk lari sakit, kami kasih latihan sepeda supaya kardionya tetap terjaga tapi risiko cederanya tidak berlebihan. Ada juga latihan kekuatan otot, dikuatkan otot-otot yang lemah supaya dia (pelari) bisa kembali berlari," terangnya.
Sebelum mempersiapkan latihan menuju kompetisi, Andi juga menyarankan agar pelari memastikan dan bertanya kepada diri sendiri, apakah dirinya benar-benar berada dalam kondisi sehat dan bugar.
Menurutnya, kondisi tubuh yang sehat merupakan hal yang paling penting untuk dipastikan terlebih dahulu sehingga di kemudian hari pelari bisa mencetak personal best atau capaian waktu terbaik dalam lari jarak tertentu.
"Yang paling penting kita sehat dulu, baru kita bisa personal best. Sama juga dengan atlet. Atlet itu yang penting sehat, baru dia
bisa juara. Kalau tidak sehat, bagaimana mau juara," pungkas Andi. (Ant/OL-1)
Ketua Panitia Batak Berlari 2024 SJ Dewantara Nababan mengatakan, pihaknya menargetkan dua ribu pelari untuk berpartisipasi memeraihkan Batak Berlari 2024
Budaya hidup sehat semakin populer di kalangan anak muda. Olahraga lari semakin diminati oleh setiap kalangan terutama anak muda.
Pola hidup yang sehat mampu mengurangi dampak buruk paparan radikal bebas seperti penyakit kronis atau penuaan dini
Smartwatch dapat membuat sesi berlari ke tingkat berikutnya dengan menyediakan data berharga yang dapat mengubah pelari biasa menjadi pelari berbasis data.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
éL Run 2024 mengambil jalur utama di kota Bandung. Mulai dari Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka sampai Jalan Braga.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Rifda Irafanaluthfi menceritakan cedera tersebut bermula saat menjalani latihan hari kedua di Paris dan merasakan ketidaknyamanan di lutut kanannya.
Itu artinya, dia akan absen dalam sembilan pertandingan Liga Primer Inggria termasuk laga melawan Liverpool, Tottenham, dan Aston Villa, serta awal musim Liga Europa dan Piala Carabao.
Bek Timnas Jepang itu mengalami cedera patah tulang metetalsar pada babak pertama, tepatnya menit ke-18. Cedera yang dialaminya itu membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhannya.
PESENAM Indonesia, Rifda Irfanaluthfi tuntaskan penampilannya di Olimpiade Paris 2024 meski dalam kondisi cedera, Minggu (28/7).
Ini adalah hal terakhir yang ingin dilihat oleh manajer Erik ten Hag setelah musim lalu diganggu oleh masalah cedera yang menyebabkan mereka hanya mampu finis di peringkat delapan di Liga Primer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved