Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menyatakan santri atau kaum sarungan adalah salah satu pilar ekonomi nasional. "Sebagai subkultur, kaum sarungan atau santri adalah salah satu kekuatan ekonomi nasional. Perannya sangat strategis dalam memajukan bangsa dan negara," katanya, hari ini.
Hal itu ia sampaikan saat Gobel didaulat untuk memberikan Pidato Kebudayaan di hari jadi ke-3 Jejaring Dunia Santri. Acara yang berlangsung di Makara Art Center Universitas Indonesia itu juga menampilkan Monolog Negeri Sarung oleh grup Ki Ageng Ganjur yang dipimpin Ngatawi Al-Zastrow.
Monolog ini menampilkan Inayah Wahid sebagai bintang utama. Acara ini dihadiri Ny Shinta Nuriyah Wahid, KH Said Aqil Siroj, KH Marsudi Syuhud, Gus Taj Yasin, dan Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso. Pada kesempatan itu, Gobel yang hadir mengenakan sarung, usai acara melepas sarungnya untuk diserahkan kepada panitia untuk dijadikan ornamen seni instalasi.
Sebagai subkultur, kata Gobel, santri memiliki seperangkat nilai, pola perilaku, benda-benda fisik, kelembagaan, dan lain-lain. "Semuanya jika dikapitalisasi merupakan kekuatan ekonomi tersendiri. Karena jumlahnya besar maka nilai ekonominya pun besar. Subkultur santri terbukti memiliki peran dan kedudukan strategis dalam sejarah bangsa dan negara," katanya.
Gobel mengatakan, Presiden Jokowi memiliki visi membangun Indonesia dari pinggiran. Hal ini berarti dari desa. "Santri sebagian besar ada di desa. Mari kita jadikan produk desa menjadi produk lokal, lalu nasional, dan akhirnya menjadi produk global. Apalagi jika menggunakan perangkat digital. Melalui ekonomi, santri akan mengglobal," katanya.
Baca juga: Muslim Life Fest Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Produsen Halal Dunia
Pada kesempatan itu Gobel menceritakan pengalamannya berkunjung ke Hokota, Jepang, awal Agustus lalu. Kota itu 50 tahun sebelumnya sebagai wilayah pertanian yang miskin.
"Namun kemudian mereka memajukan pertaniannya. Mereka mengembangkan teknik sendiri, tanpa bantuan pakar dari universitas.Kini Hokota menjadi kota yang makmur dan menjadi pemasok hasil pertanian untuk seluruh Jepang," katanya.
Ia mengajak para santri untuk belajar ke petani Hokota untuk kemudian diterapkan di Indonesia. Selain itu ia juga mengajak para santri untuk melihat industri elektronika yang ia miliki. Ajakan itu disambut tepuk tangan para hadirin.
Gobel menjelaskan perbedaan pabrik dan industri. Keduanya memang sama-sama ada mesin dan segala peralatannya, ada lahan, ada karyawan, dan ada produk yang dihasilkannya. Jika pabrik berhenti pada membuat barang, katanya, maka industri tak berhenti di situ.
Karena dalam industri harus ada ekosistem, tata nilai, harmoni sosial dan lingkungan hidup. "Dalam industri betarti membangun peradaban, membangun manusia dan lingkungannya. Jadi harus berpikir tentang keberlanjutan. Jadi ini soal pola pikir," katanya.
Gobel mengakui bahwa untuk mewujudkan potensi kekuatan ekonomi kaum santri menjadi kekuatan ekonomi yang riil tidaklah mudah. "Butuh wawasan, skill, dana, pengalaman, dan terutama bersatu. Saya mengajak untuk membangun dan menguatkan koperasi. Ibarat lidi, jika sendiri mudah patah. Tapi jika bersatu akan kuat," katanya.
Dengan demikian, kata Gobel, sarung dan kaum sarungan bukan sekadar simbol, identitas, atau corak budaya tapi benar-benar menjadi kekuatan riil ekonomi nasional. "Mari kita bangkit dengan bersatu untuk memajukan Indonesia," katanya.(OL-4)
Dalam kesempatan tersebut Ibas menyampaikan momen Isra Mi’raj sebagai momentum meneladani sifat Nabi Muhammad
Ganjar Pranowo - Mahfud MD mengantongi dukungan dari kalangan religius santri se-Jawa Timur.
Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Barat (Jabar) melakukan kerja bakti bersama warga untuk renovasi lapangan bulu tangkis
SEJAK 15 Oktober 2015, melalui Keppres RI Nomor 22 Tahun 2015, yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, kata ‘santri’ menjadi populer di masyarakat.
LINGKUNGAN pesantren bisa menjadi sarang penularan tuberkulosis (TB) dengan cepat karena lingkup yang padat, ramai, dan sangat erat.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menggunakan uang pinjaman Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dari Bank J Trust senilai Rp73 miliar untuk kepentingan pribadi.
Kepolisian Resort Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, berhasil mengamankan dua oknum guru dari sebuah pondok pesantren ternama di Kabupaten Agam
Laznas BMH salurkan program bantuan untuk santri dan anak panti asuhan di NTT
WTN merupakan ajang pengukuhan bagi para penghafal Al-Qur'an yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an mulai dari 5 juz sampai 30 juz.
Yayasan Ibnu Abbas Klaten telah membuka Klinik Pratama Rawat yang menyediakan layanan kesehatan umum, gigi, dan kesehatan ibu dan anak.
WARGA Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendemo Pondok Pesantren Mahdiy yang terletak di desa tersebut, karena dugaan tindak asusila pengasuh ponpes.
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) kembali melakukan sosialisasi programnya ke anak muda Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved