Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PROGRAM Studi (Prodi) Kewirausahaan, relatif sedikit namun cepat berkembang di masyarakat. Jurusan ini lebih dikenal dengan Prodi Entrepreneur. Tujuan dari hadirnya Prodi Entrepreneur adalah menghasilkan lulusan yang mampu menemukan peluang usaha baru.
Tentunya, dengan mengoptimalkan berbagai potensi perkembangan teknologi informasi digital, prodi ini merupakan gabungan dari keahlian di bidang entrepreneur dengan teknologi digital. Sehingga lulusan ini, mampu dan ahli di bidang Teknologi Kewirausahaan.
Gunawan Witjaksono, selaku Rektor BRI Institute yang sedang dalam proses transformasi menjadi Cyber University mengatakan, Prodi Kewirausahaan yang berbasis teknologi ini menjadi peluang yang memiliki prospek kerja cerah di masa depan.
“Prodi Entrepreneur akan mencetak lulusan untuk menjadi pengusaha baru yang bisa memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis di era teknologi digital, analis bisnis, konsultan bisnis, dan professional di lembaga keuangan seperti perbankan dalam mendampingi para pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk dapat menghasilkan kinerja bisnis yang sukses,” terangnya dalam rilis yang diterima, Rabu (22/8).
Baca juga: Wirausaha: Pengertian, Sifat, Tujuan, dan Contoh
Sementara itu, menurut Dr Muhammad Yusuf, selaku Kaprodi Entrepreneur BRI Institute menjelaskan, ada beberapa mata kuliah unggulan yang bisa mengoptimalkan keilmuan mahasiswa, di bidang bisnis digital.
Adapun mata kuliah unggul di Prodi Entrepreneur, di antaranya Digital marketing, E-commerce, Strategi Bisnis, dan Manajemen Keuangan.
“Prodi Kewirausahaan di BRI Intitute ini memberikan mahasiswa keterampilan dan kompetensi dalam menemukan peluang juga ide bisnis, berkomunikasi, manajerial serta pemasaran yang didukung oleh ilmu teknologi informasi. Sehingga dapat membuat keputusan bisnis secara efektif,” paparnya.
Kompetensi ini, tegasnya, akan didapatkan melalui proses pembelajaran yang ditempuh dalam kurun waktu 3 tahun di ruang kelas dan di dalam kampus, juga 1 tahun kerja lapangan di luar kampus dan di perusahaan atau anak perusahaan.
“Prodi ini cukup menarik dan tentu akan membuka peluang kerja di masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini. Dimana trend menjadi pengusaha dan startup sangat menjanjikan. Maka, segeralah bergabung dengan mendaftarkan diri melalui laman www.cyber-univ.com,” katanya.
Kampus yang beralamat di Jl TB Simatupang No 6, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, ini, menawarkan juga program Beasiswa Cemerlang dengan kuota terbatas untuk 100 siswa terbaik.
“Ayo jadi pengusaha sukses dengan menjadi lulusan prodi Entrepreneur BRI Institute serta raih beasiswa kuliah sampai dengan 100%,” ajaknya. (RO/OL-09)
Di 2020, karyawan pada usaha ini sebanyak 30 orang. Empat tahun kemudian usahanya meningkat menjadi 100 karyawan yang bekerja sebagai pemotong kain, penjahit, dan petugas di bagian penjualan.
Dimas Eka Prasetya,21, seorang mahasiswa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Tengah, berjualan es ketan hitam tobrut (toping brutal), di sela waktu luang kuliahnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Universitas Trilogi kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak teknososiopreneur muda yang berdaya saing global melalui Bootcamp Trilogi Got Business Founder 2024
DUKUNGAN pengembangan kewirausahaan nasional harus mampu direalisasikan dalam langkah nyata. Ini untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan yang dapat menopang Indonesia.
Diplomat Success Challenge (DSC) kembali hadir dengan komitmen yang semakin kuat sebagai ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved