Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sosial Media Jadi Jembatan untuk Menebar Kebaikan

Atalya Puspa
20/8/2022 23:45
Sosial Media Jadi Jembatan untuk Menebar Kebaikan
Ilustrasi(DOK MI)

SOSIAL media (sosmed) kini menjadi wadah baru bagi masyarakat untuk bersuara. Dengan jangkauannya yang luas, sosial media memiliki kekuatan untuk menggalang berbagai aksi dan suara masyarakat dari seluruh penjuru dunia.

Dengan kekuatan sosial media yang sedemikian besar, banyak kemudian organisasi nonprofit yang memanfaatkannya untuk membantu sesama. Salah satunya Blood4Life. Pendiri Blood4Life Valencia Mieker Randa menilai, sosial media bukan hanya berisi hal-hal negatif saja, lebih dari itu, sosial media memiliki peran sebagai jembatan untuk orang-orang yang rindu berbuat baik dengan orang yang membutuhkan bantuan.

"Dengan sosmed ini bisa menjembatani antara orang yang membutuhkan dengan orang yang rindu berbuat baik. Karena sebetulnya di luar sana saya yakin seklai ada orang yang rindu berbuat baik tapi gak tahu musti siapa yang musti dibantu, bagimana caranya," kata Valencia saat dihubungi, Sabtu (20/8).

Terlebih lagi, lanjut dia, masyarakat Indonesia memiliki budaya gotong-royong yang telah mendarah daging. Ia meyakini, dengan banyaknya aksi-aksi baik yang ditebar di sosial media, banyak masyarakat yang tegerak hatinya untuk turut menjalankan aksi yang positif.

Valencia melanjutkan, hal itu telah terbukti dari aksi-aksi yang telah disebarkan Blood4Life lewat sosial media. Salah satu yang paling teringat di benaknya ialah pada 2009 silam, saat Blood4Life pertama kali membuat kampanye di media sosial.

Saat ada seorang perempuan asal Jakarta yang menderita kanker kandungan dan memiliki golongan darah AB yang sangat langka. Perempuan itu harus menunda melakukan operasi sampai anfal karena belum ada pendonor darah AB yang ditemukan.

"Kerabatnya kemudian mengetahui komunitas kami, dan kami bantu share di media sosial. Saat itu sampai viral dan akhirnya banyak orang yang datang ke RS tempat perempuan itu hendak dioperasi untuk mendonorkan darahnya," ucap dia.

Dari situ, ia meyakini bahwa kekuatan media sosial bisa dibawa ke arah positif untuk saling menolong dan membantu sesama. "People power ini luar biasa apalagi dengan adanya sosmed kemudian menggerakkan setiap orang yang punya kerinduan untuk berbuat baik untuk melalui aksi sosial yang ada saat ini, itu menjadi makin besar ketika ada orang yang kemudian menebarkan lewat sosmed," pungkas dia. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya