Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jangan Tunggu Kebudayaan Indonesia Diklaim Negara Lain

Mediaindonesia.com
05/8/2022 17:00
Jangan Tunggu Kebudayaan Indonesia Diklaim Negara Lain
Pagelaran wayang kulit Betawi.(DOK. BAMBANG WIDIATMOKO )

Kemajuan teknologi informasi tidak menghalangi upaya pelestarian budaya. Sehingga netizen harus lebih aktif mempromosikan kebudayaan Indonesia melalui konten media sosial. Jangan tunggu diklaim negara lain, kemudian kebakaran jenggot.

“Budaya Indonesia menarik. Karena begitu banyak budaya Indonesia yang telah diklaim luar negeri milik mereka. Kita baru kebakaran jenggot kalau sudah diklaim,” kata Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya, Dr. Meithiana Indrasari di Jombang, Jawa Timur, pada Senin (1/8).

Tantangan budaya digital di Indonesia luar biasa berat. Konten yang sekarang beredar terkesan yang penting viral, makin nyeleneh makin ramai, dan semua tujuannya untuk menarik publik dulu, kemudian mereka berproduktif. Hal-hal yang tidak terkait penguatan negara justru banyak beredar di media digital.

Di sisi lain, kebudayaan Indonesia seakan menghilang. Media digital menjadi panggung budaya asing. Netizen Indonesia lebih senang menikmati budaya luar, padahal belum tentu sejalan dengan kebudayaan Indonesia yang berlandaskan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
“Budaya luar masuk Indonesia, kalau untuk wawasan tidak masalah. Masih positif.  Tapi ada juga dampak-dampak negatif yang bisa mengacaukan kebudayaan kita sendiri,” kata Meithiana. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya