Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SALAH kaprah mengenai penyakit Demam Tifoid atau yang akrab disebut tipes, hingga kini terjadi. Terutama terkait penyebab utama penyakit tersebut.
Masyarakat pada umumnya, menganggap bahwa penyebab tipes ialah akibat beban kerja berlebih, dengan durasi istirahat yang minim. Padahal, hal itu keliru.
"Karena sebenarnya yang membuat kita kena tipes atau tifoid, adalah mengonsumsi makanan yang kurang bersih sehingga menyebabkan saluran pencernaan atau usus kita terinfeksi atau terkena bakteri salmonella typhi, penyebab Demam Difoid," ujar dr. Vina di acara Santap Aman yang diadakan akun Instagram @kenapaharusvaksin, bersama Chef William Gozali, yang dikutip Sabtu (9/7/2022). @kenapaharusvaksin merupakan akun Instagram resmi dari Sanofi Indonesia yang berisikan edukasi mengenai kesehatan serta vaksinasi baik untuk anak maupun dewasa.
"Bakteri ini juga bisa menempel ditangan, atau peralatan makanan seperti sendok, piring dan lain lain. Tangan dan peralatan makanan yang kurang bersih, bisa menjadi Penyebab penularan Tipes," imbuh Vina.
Meski begitu, dr. Vina mengakui jika daya tahan tubuh yang turun akibat beban kerja yang berlebih serta istirahat yang kurang, turut andil dalam penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi ini.
"Kelelahan akibat bekerja dan kurang istirahat, membuat daya tahan tubuh kita menurun. Sehingga saat kita mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau tangan kita tidak hygiene, menyebabkan kita terjangkit penyakit tifoid atau tipes," tuturnya.
Selain itu, bakteri penyebab tipes juga bisa menyebar dan menjangkiti seseorang kala berjabat tangan dengan orang lain. Penularan penyakit juga dapat terjadi saat berbagi makanan, atau apabila orang tersebut menyentuh makanan yang akan dimakan bersama tanpa membersihkan tangannya terlebih dahulu.
Mengonsumsi makanan atau air yang kurang matang, pun bisa meningkatkan risiko tertular bakteri salmonella typhi. Karena makanan atau air yang dimasak kurang matang, tidak cukup untuk membunuh bakteri yang ada di makanan dan air tersebut.
"Penyimpanan makanan yang tidak higienis, turut menjadi faktor penularan demam tifoid. Tidak semua makanan disarankan disimpan di suhu kamar, misalnya seperti daging. Jika dibiarkan terlalu lama di suhu kamar, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat. Selain itu, mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri," jelas dr. Vina.
Proses pengiriman makanan yang tidak sesuai prosedur juga bisa berpotensi menyebabkan terkontaminasi bakteri tersebut, tambah dr. Vina.
Sementara, chef sekaligus culinary content creator William Gozali (Willgoz), mengakui membatasi masyarakat untuk tak jajan sembarangan saat ini cukup sulit. Mengingat kini berbagai makanan yang lezat atau nampak enak, begitu banyak berseliweran, khususnya pada media sosial (medsos). Sehingga, menggoda mata dan lidah untuk mencicipinya.
"Kondisi ini yang kemudian membuat orang-orang kerap abai terhadap kebersihan atau higienitas sebuah makanan, dan akibatnya berisiko terjangkit tipes," ujarnya.
Agar terhindar dari tifoid, Wilgoz menyarankan masyarakat benar-benar memastikan steril-tidaknya makanan yang hendak dikonsumsi.
"Memang ini nggak mudah, apalagi kalau berhadapan dengan makanan yang disajikan orang lain, di restoran misalnya. Karena kita nggak bisa cek dapur tempat pembuatan makanan tersebut, kecuali yang dibuat oleh kaki lima mungkin," kata dia.
"Jadi solusi terbaik dari saya sih nggak jajan sembarangan. Kalau tetap mau jajan, dipilah-pilah yang paling higienis," sambung Wilgoz.
Selain menjaga kebersihan asupan yang dikonsumsi dan menjaga daya tahan tubuh, vaksinasi ternyata juga bisa mencegah tipes. Vaksin bisa diberikan kepada anak sejak dini, dan dilaksanakan secara berkala. Secara medis, upaya ini dinilai ampuh menghadang penularan penyakit demam tifoid.
"Vaksinasi ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit tifoid atau tipes. Ini menjadi alternatif atau perlindungan tambahan dari tipes, apalagi saat ini godaan masyarakat untuk mencoba makanan baru dan lezat di setiap kesempatan, sepertinya menjadi gaya hidup yang sedang tren akibat hadirnya para food vlogger," jelas dr. Vina.
"Vaksinasi bisa dilakukan mulai usia dua tahun ke atas. Untuk perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan menjalankan vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali," lanjutnya. (OL-13)
Baca Juga: Pemkot Tangsel Gencarkan Aksi Penanganan Stunting
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terjadi deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara month to month (mtm). Deflasi pada Juli merupakan yang terdalam dibandingkan Juni 2024.
Ke-10 makanan ini dipercaya dapat melancarkan dan emningkatkan asi yang bagus untuk bayi yang baru lahir.
Produksi ASI yang optimal sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut program makan siang bergizi gratis di pemerintahan Prabowo-Gibran belum tentu memakai susu.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
PRESIDEN Joko Widodo melalui Kementerian Kesehatan memberikan lampu hijau kepada Kementerian Keuangan untuk mengenakan cukai atas pangan olahan, termasuk pangan olahan cepat saji.
Kasur bisa menjadi tempat berkembang biaknya kotoran dan tungau alias serangga berukuran mikro yang berpotensi mengganggu kesehatan.
YukBersihin, sebuah penyedia layanan kebersihan premium memungkinkan pekerjanya, termasuk para perempuan, bekerja sambil kuliah.
Batuk adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau partikel asing.
Penting untuk memeriksa kemasan produk agar tidak rusak, tidak terbuka, dan tidak basah.
Aksi serupa diharapkan dapat dijadikan standar bagi penyelenggaraan event sepak bola di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Kegiatan ini akan melibatkan lebih banyak relawan dan peserta untuk kontribusi yang lebih besar terhadap kebersihan stadion.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved